BERTUAHPOS.COM — Sejarah 8 Juni 1921 merupakan hari lahirnya mendiang Soeharto, Presiden Republik Indonesia ke-2.
Soeharto lahir dari seorang wanita yang merupakan ibunya, yang bernama Sukirah di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta.
Kelahiran Soeharto sama dengan kebanyakan anak di masa itu yang mana prosesnya dibantu oleh dukun beranak bernama Mbah Kromodiryo yang juga adalah adik kakek Sukirah, Mbah Kertoirono.
Dalam sebuah biografi yang disusun oleh G. Dwipayana, ibu Sukirah adalah seorang ibu muda yang sedang sulit memikirkan masalah-masalah rumah tangga.
Dalam dalam banyak literasi lain menyebutkan bahwa Sikirah ketika itu sedang dihadapkan pada masalah mental.
Sebelum Soeharto berumur 40 hari Sukirah ditalak oleh suaminya, Kertosudiro.
Sejumlah referensi lain bahkan menyebut bahwa Kertosudiro tidak banyak berperan dalam kehidupan Soeharto.
Bahkan, beberapa pengamat, seperti seperti R.E. Elson, beberapa biografer dan orang dekatnya, meyakini bahwa Kertosudiro bukanlah ayah kandung Soeharto.
Tahun 1974 sebuah majalah gosip bernama POP menurunkan sebuah liputan tentang keluarga Soeharto.
Majalah itu menyebut bahwa Soeharto adalah anak dari Padmodipuro, seorang bangsawan dari trah Hamengkubowono II.
Soeharto kecil yang berumur 6 tahun dibuang ke desa dan diasuh oleh Kertosudiro. Namun cerita itu dibantah langsung oleh Soeharto.
Dengan separuh murka, Soeharto mengadakan konferensi pers di Bina Graha bahwa liputan mengenai asal usul dirinya yang anak bangsawan bisa saja merupakan tunggangan untuk melakukan subversif.
Dengan klarifikasi ini, Soeharto menegaskan bahwa dia ingin dikenal sebagai anak desa.
Ketidakjelasan asal-usul Soeharto secara genealogi sampai sekarang masih belum terpecahkan.
Namun, dari semua itu, bayi Soeharto berada di dunia dengan kondisi keluarga yang kurang menguntungkan.
Sukirah yang tertekan dan senang bertapa pernah ditemukan hampir mati di suatu tempat karena memaksa dirinya berpuasa ngebleng selama 40 hari di suatu tempat yang tersembunyi.
Kehilangannya juga sempat pernah membuat panik penduduk desa Kemusuk sehingga para penduduk mencarinya.
Sadar dengan kondisi Sukirah yang kurang baik, keluarga Sukirah akhirnya memutuskan untuk menyerahkan pengurusan bayi Soeharto kepada kakak perempuan Kertosudiro.
Sukirah menikah lagi dengan Pramono dan dikaruniai tujuh anak, termasuk putra kedua, Probosutedjo.
Terlepas dar semua kisah itu, dalam perjalanan hidupnya, Soeharto berhasil masuk dalam satuan TNI dan perjalanan karirnya pun sangat bagus.
Hingga pada tahun 1967 dia berhasil menjadi Presiden RI ke-2 menggantikan Soekarno dan terus memegang tahta kekuasaan hingga dilengserkan pada 1998.
Pada tanggal 27 Januari 2008 pukul 13.10 WIB, Soeharto meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan.
Pada 28 Januari 2008 Jenazah Soeharto diberangkatkan dari rumah duka menuju Bandara Halim Perdanakusuma.
Selanjutnya jenazah Soeharto diterbangkan ke Solo pukul 10.00 WIB untuk kemudian dimakamkan di Astana Giri Bangun, Karanganyar.
***
Sumber: Wikipedia.