Produk halal kian diminati Dunia. Halal mengacu pada produk dan layanan yang sesuai dengan pedoman Islam. Namun istilah tersebut tidak boleh lagi dianggap murni agama, karena sebenarnya ini adalah area dengan volume perdagangan yang sangat besar di seluruh dunia.
BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Produk halal semakin diminati setiap orang di seluruh dunia. Menurut pejabat tinggi Institut Standar dan Metrologi untuk Negara Islam (SMIIC), tak hanya Muslim, kini banyak orang di seluruh dunia yang menggunakan produk-produk halal.
Ini tak lepas dari standar di bidang kebersihan hingga kesehatan. Wakil presiden SMIIC dan juga kepala Lembaga Standar Turki (TSE) Mahmut Sami Sahin mengatakan, minat internasional terhadap produk halal tumbuh semakin besar setiap hari.
Hal ini diungkapkannya dalam Pameran Halal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan KTT Halal Dunia yang diselenggarakan di metropolis Turki Istanbul.
Halal mengacu pada produk dan layanan yang sesuai dengan pedoman Islam.
Namun Sahin berpendapat istilah tersebut tidak boleh lagi dianggap murni agama, karena sebenarnya ini adalah area dengan volume perdagangan yang sangat besar di seluruh dunia.
Menurut World Halal Summit Council pasar halal global, termasuk keuangan Islam, makanan, pariwisata, kosmetik, produk medis dan tekstil, berjumlah 7 triliun dolar Amerika.
Sementara itu tentang expo dan summit kali ini, Sahin mengatakan partisipasi yang tinggi dari seluruh dunia berkat meningkatnya minat terhadap produk halal.
“Muslim sensitif tentang halal karena kebutuhan agama. Orang ingin mengkonsumsi produk halal, sehingga mereka perlu mengakses produk halal,” kata Sahin, seperti dilansir Anadolu Agency, Sabtu 26 November 2022.
Lalu, hal ini dikaitkan dalam kerangka kebutuhan ini, SMIIC didirikan di Turki pada 2010 dengan 13 negara sebagai langkah signifikan. Standar disiapkan dalam kerangka aturan Islam.
Sejauh ini, sekitar 50 standar diterbitkan oleh SMIIC, dan Turki mengadopsi semuanya.
Memastikan keseragaman konsep halal di antara negara-negara Islam akan memberikan kontribusi besar untuk meningkatkan perdagangan, terutama antar negara Islam, katanya, seraya menambahkan grup payung SMIIC adalah platform yang baik untuk target ini.
Dia menekankan dengan 47 negara anggota SMIIC adalah lembaga antarpemerintah yang besar dan salah satu yang paling penting bagi negara-negara mayoritas Muslim.
“Dunia mengikuti standar SMIIC dengan sangat dekat saat ini,” katanya.
Institut Standar Turki bertujuan berbagi pengalamannya dengan negara lain, terutama republik Turki dan negara-negara Afrika Utara, katanya.
“Kami telah melakukan misi untuk menyampaikan pengalamannya ke negara-negara dalam jarak penerbangan tiga jam, kami sedang mengerjakan ini,” jelasnya.
Dia mengatakan lembaga itu berharap untuk menghilangkan rintangan untuk meningkatkan hubungan perdagangan antara Turki dan negara-negara di kawasannya.
“Institut tersebut melayani Turki dan negara-negara Islam dalam geografi yang luas dengan 27 laboratoriumnya,” tambahnya.***