BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Portugal mencatat lebih dari 1.000 kasus kematian akibat gelombang panas yang terjadi di negara itu, sebagaimana dilaporkan Reuters.
Kepala kesehatan Portugal memperingatkan kepada seluruh rakyatnya untuk bersiap mengatasi dampak perubahan iklim karena suhu panas terus meningkat.
“Portugal, salah satu wilayah yang akan terkena dampak panas yang ekstrim,” kata Graça Freitas, kepala otoritas kesehatan DGS.
Suhu di seluruh Portugal yang dilanda kekeringan melampaui 40 derajat Celcius (104 Fahrenheit) minggu lalu.
Meskipun suhu di negara tersebut telah turun dalam beberapa hari terakhir, Freitas mengatakan mereka tetap di atas level normal untuk tahun ini.
Gelombang panas adalah periode cuaca panas yang tidak umum, yang biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih.
Untuk dianggap sebagai gelombang panas, suhu harus berada di luar rata-rata historis untuk area tertentu.
Koordinator Sub Bidang Informasi Gas Rumah Kaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Alberth Nahas mengatakan, dari definisi dan klasifikasi yang ada saat ini Indonesia tidak pernah mengalami fenomena gelombang panas.
“Gelombang panas itu kalau temperatur udara di suatu lokasi itu di atas 35 derajat Celsius selama 3-5 hari berturut-turut. Kebetulan kalau di Indonesia secara umum belum pernah terjadi,” kata Alberth.
Indonesia sendiri belum pernah mengalami fenomena gelombang panas ini karena letak geografisnya yang dikelilingi oleh lautan. “Jadi salah satu komponen yang bisa mengurangi gelombang panas adalah komponen uap air,” kata dia.***