BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Di Riau, kebun sawit telah menjadi sektor utama menopang perekonomian masyarakat. Terbukti dalam kondisi krisis seperti mewabahnya Covid-19 pada tahun 2020, harga Tandan Buah Segar atau TBS kelapa sawit masyarakat di Riau tidak turun bahkan cenderung naik.
Lantas, bagaimana cara memelihara kebun sawit agar menghasilkan buah sawit terbaik? Kebun sawit terbaik tentu saja bisa dimiliki petani jika tata cara dan perawatannya dilakukan secara benar.
Seperti kita ketahui, bahwa tujuan utama memelihara kebun untuk tujuan agar buah sawit yang dihasilkan berkualitas. Semakin banyak dan semakin berkualitas buah sawit yang dihasilkan, maka semakin besar keuntungan yang didapat oleh petani kebun sawit.
Faktanya adalah, tingkat produktivitas tanaman kelapa sawit akan berbanding lurus dengan bentuk pemeliharaannya. Jika kebun sawit dipelihara dengan benar, maka akan menghasilkan kebun sawit terbaik dengan buah panen melimpah. Fakta ini juga berlaku sebaliknya.
Soal hitung-hitungan biaya sudah pasti. Biaya yang dikeluarkan dalam perawatan kebun sawit tetap harus menjadi pertimbangan bisnis agar keuntungan didapat lebih menjanjikan. Nah, berikut ini hal yang perlu diperhatikan petani terkait anggaran agar menghasilkan kebun sawit terbaik
Penyesuaian Metode dengan Lingkungan.
Metode pemeliharaan kelapa sawit harus disesuaikan dengan kondisi lingkungannya. Intinya, pemeliharan kebun sawit di suatu daerah bisa jadi berbeda dengan daerah lainnya. Contoh sederhana, pemeliharaan kebun sawit di tanah gambut berbeda dengan sawit di tanah mineral.
Untuk menghasilkan kebun sawit terbaik di tanah gambut, harus diperhatikan unsur hara mikro seperti Cu dan Fe dalam jumlah yang melimpah. Kelapa sawit di daerah gambut juga memerlukan sistem drainase yang baik untuk mencukupi kebutuhan airnya.
Hal ini berbeda dengan kelapa-kelapa sawit yang ditanam di lahan mineral yang tidak terlalu membutuhkan mineral Cu dan Fe.
Penggunaan Alat Berteknologi Tinggi.
Dukungan teknologi tentu sangat diperlukan untuk membantu atau mempermudah pekerjaan petani dalam rangka mendapatkan kebun sawit terbaik.
Seperti kita ketahui bersama, bahwa saat ini, sudah banyak alat-alat pertanian yang didukung dengan kecanggihan teknologi dengan sistem mekanis.
Biaya yang mahal, itu sudah pasti. Namun hasil yang maksimal tentu lebih mudah didapat jika pengelolaan kebun sawit didukung dengan peralatan dengan kecanggihan teknologi tinggi.
Jadi sebagai seorang investor yang baik, Anda harus selalu memperbaharui informasi tentang peralatan pertanian yang modern ini dan membelinya jika memang benar-benar diperlukan sebagaimana dilansir dari situs PTPN 1.
Pengendalian Gulma secara Intensif.
Gulma merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi oleh petani sawit. Produktivitas dan pertumbuhan pohon sawit akan sangat terganggu jika gulma-gulma itu tidak bersihkan secara rutin.
Keberadaan tanaman pengganggu di sekitar batang pohon sawit akan sangat berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara tanah, karena kadarnya akan berkurang akibat adanya gulma.
Adapun jenis gulma paling berbahaya bagi pohon sawit yakni Gulma di kelas A seperti:
- Bambu.
- Pisang.
- Ilalang.
- Senduduk, dan sebagainya.
Pengendalian gulma dapat dilakukan baik secara mekanis maupun kimiawi.
Musnahkan Hama dan Penyakit.
Hama penyakit tentulah menjadi salah satu kendala yang harus diatasi oleh petani sawit untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah. Petani juga perlu tahu bahwa hama tersebut dapat menyerang sekujur batang pohon sawit, seperti akar, batang, pelepah, daun, bunga, hingga buah.
Oleh sebab itu, pemberantasan hama penyakit menjadi hal penting yang harus dilakukan secara rutin untuk mendapatkan kebun sawit terbaik dengan hasil panen yang melimpah.
Pemupukan dengan Jadwal dan Dosis yang Tepat.
Proses pemupukan sawit juga tidak sembarangan. Cara yang paling baik yakni melakukan pemupukan secara terjadwal dengan dosis yang tepat. Adapun jenis-jenis pupuk yang sering digunakan untuk pohon sawit yakni urea, ZA, KCI, dolomit, TSP, dan borate. Tak ketinggalan beberapa petani kerap pula memberikan pupuk berupa cuprum dan ferrit.
Penunasan yang Diatur.
Penunasan yang diatur juga perlu dilakukan agar struktur pohon kelapa sawit, membersihkan tanaman, dan meningkatkan produktivitasnya secara berkelanjutajn. Proses penunasan juga harus disesuaikan dengan usia kelapa sawit
Misalnya, pohon sawit umur di bawah 9 tahun proses penunasannya harus dilakukan dengan songgo 3. Kalau tanaman sawit usianya 9 hingga 15 tahun perlu ditunas dengan songgo 2. Untuk tanaman berusia lebih dari 15 tahun membutuhkan tunasan songgo 1.
Prosedur Pemanenan yang Benar.
Proses pemanenan buah kelapa sawit harus dilaksanakan dengan teknik yang benar. Jika salah, maka besar kemungkinan hal tersebut dapat menyebabkan tanaman mengalami stres.
Akibatnya pun dapat ditebak yaitu pohon sawit enggan mengeluarkan bunga lagi sebagai calon bakal buah. (bpc2)