BERTUAHPOS.COM — PDIP memberi sinyal untuk tidak membuka diri berkoalisi dengan PKS dan Partai Demokrat dalam Pemilu 2024.
Sinyal dari PDIP menutup peluang koalisi dengan kedua partai tersebut, bahkan secara terang-terangan disampaikan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. “Kalau dengan PKS tidak,” tuturnya, Kamis, 23 Juni 2022 di sela-sela Rakernas II PDIP tahun 2021, Jakarta Selatan.
Hasto juga merespon bahwa NasDem dan PKS telah menjalin koalisi. Koalisi dini tersebut, kata dia hal positif. Hasto mewakili PDIP menyampaikan ucapan selamat atas koalisi tersebut.
PDI Perjuangan, kata dia, tidak masuk ke dalam pusaran koalisi yang kini coba dibangun oleh partai politik (parpol). Namun, kata dia, PDI Perjuangan memiliki keyakinan bahwa jalan yang harus ditempuh saat ini adalah turun ke bawah dan menyerap aspirasi masyarakat.
Setelah pertemuan PKS-NasDem, rencananya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono akan menemui Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh untuk penjajakan komunikasi Pemilu 2024.
Hasto juga mengatakan PDI Perjuangan juga sulit untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat. “Kalau saya pribadi sebagai Sekjen memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat karena dalam berbagai dinamika politik menunjukkan hal itu,” ucapnya.
Dia juga menuturkan kultur pendukung PDI Perjuangan sangat berbeda dengan Demokrat. Sebab, pendukung PDI Perjuangan adalah wong cilik.
“Koalisi harus melihat emosional ‘bonding’ pendukung PDI, pendukung PDIP adalah rakyat wong cilik yang tidak suka berbagi bentuk kamuflase politik. Rakyat itu apa adanya, rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat, sehingga aspek-aspek historis itu tetap dilakukan,” tutur Hasto.
Peluang dengan Nasdem: Di tanya soal peluang kerja sama dengan Partai NasDem, Hasto enggan menjawab dengan jelas.
“Kami kan dengan NasDem bekerja sama sejak 2014 mendukung pemerintahan Pak Jokowi. Kalau untuk 2024 kan masing-masing punya strategi. Nanti tiga sampai empat bulan sebelum pencapresan baru dikerucutkan (mitra koalisi),” tuturnya.
Menurut Hasto, PDI Perjuangan mengedepankan etika politik dan melihat faktor historis dalam upaya pembangunan koalisi. PDI Perjuangan memiliki kedekatan historis dengan PAN, PKB, PPP Golkar, dan Gerindra.
“Ya kita ini kan dengan PAN, karena kan basisnya kan Muhammadiyah, dengan PKB dengan PPP, kemudian dengan Golkar, dengan Gerindra. Kita ingin membangun semangat gotong royong, tetapi kerja sama ini kan muncul dari satu niat terdalam bagi kemajuan Indonesia,” ujar Hasto.***