BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Neftali Bennet secara resmi menggantikan Benjamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri (PM) Israel, Minggu 13 Juni 2021. Bennet akan menjadi PM Israel untuk dua tahun kedepan.
Bennet sendiri adalah pemimpin dari partai berhaluan kanan, Partai Yamina. Dia sempat menjadi menteri di era Netanyahu, seperti Memteri Pertahanan, Menteri, Pendidikan, hingga Menteri Ekonomi.
Dikutip dari reuters, nama Bennet sebagai pengganti Netanyahu bukanlah kabar baik baik Palestina.
Keturunan imigran dari Amerika Serikat tersebut menginginkan mengambil semua wilayah Palestina yang ada di Tepi Barat.
Bennet juga tidak menginginkan adanya dua negara, dan ingin menghapuskan Palestina.
Dalam beberapa kesempatan, Bennet mengatakan pembentukan negara Palestina adalah bunuh diri bagi Israel.
Ahmed Rezik, seorang warga Palestina di Gaza mengatakan dirinya tak melihat perbedaan di semua pemimpin Israel.
“Tak ada bedanya antara pemimpin Israel yang satu dengan yang lain,” kata Ahmed.
“Mereka hanya baik dan buruk untuk negeri mereka. Ketika menghadapi kami, mereka semua buruk,” tambah dia.
Sementara, organisasi pembebasan Palestina (Palestine Liberation Organisation, PLO) juga menilai Neftali Bennet, yang digadang akan menggantikan Netanyahu tak akan kalah ekstremnya dengan Netanyahu.
“Dia (Bennet) akan segera memperlihatkan betapa ektremnya dirinya,” ujar juru bicara PLO, Bassem Al-Salhi.
Sementara, Hamas yang menguasai Gaza juga angkat bicara. Senada seperti dua pernyataan lain, Hamas juga menilai tak ada perbedaan di kepemimpinan Israel. Dan semua pemerintahan Israel telah menjadikan Palestina musuh.
“Palestina telah melihat lusinan pemerintah Israel sepanjang sejarah, kanan, kiri, tengah, begitu mereka menyebutnya. Tetapi mereka semua bermusuhan ketika menyangkut hak-hak rakyat Palestina, dan mereka semua memiliki kebijakan penjajahan yang bermusuhan,” ujar juru bicara Hamas, Hazem Qassem.
(bpc4)