BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Sejumlah calon investor asing (sebelumnya) menunjukkan ketertarikan untuk turut andil menggarap potensi sumberdaya di Riau.
Namun penanaman modal baru dari asing di Bumi Lancang Kuning, sejauh ini hanya sebatas rencana.
Mereka yang sebelumnya sudah duduk satu meja dengan Pemprov Riau, hilang kabar dan belum ada yang kembali. Gubernur Riau Syamsuar, mengakui itu.
“(Calon investor asing) yang sudah (pernah) datang ke kita, belum, belum ada (progresnya),” katanya kepada Bertuahpos.com belum lama ini.
“Tapi nanti (dalam waktu dekat ini) ada juga (calon investor baru) yang dari Singapura, mau datang,” tambahnya.
Seperti biasa, Syamsuar biasanya akan menawarkan beberapa potensi Riau yang bisa dikerjasamakan kepada calon investor asing.
Tak jauh-jauh dari sektor perkebunan, seperti potensi di sektor kelapa sawit yang belum tergarap, sagu, hingga kelapa.
Dalam beberapa kesempatan, dia menegaskan bahwa Pemprov Riau sama sekali tidak menutup diri jika ada investor baru yang turut andil menggarap potensi kekayaan alam Riau.
Hal ini juga disampaikan Syamsuar dalam beberapa kesempatan baru-baru ini. Terbaru, saat dia berpidato dalam pengukuhan Pengurus FPK Riau, Senin, 25 Juli 2022.
“Riau tergolong daerah yang kondusif sehingga sangat ramah bagi iklim investasi,” katanya.
Jika merujuk pada catatan Bank Indonesia (BI) peningkatan investasi di Riau seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi.
“Sehingga turut menjadi daya tarik investor untuk kembali melakukan relaksasi investasi yang terkait peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi tingginya permintaan,” kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau Muhamad Nur.
Dia menjelaskan, secara spasial, Riau merupakan provinsi penyumbang realisasi investasi terbesar ke-5 se-nasional dan pertama se-Sumatera untuk keseluruhan tahun 2021.
“Sementara itu, jika dilihat dari negara, investasi modal asing terbesar didominasi oleh Singapura dan Bermuda, dengan total investasi sepanjang tahun 2021 sebesar Rp11,529 miliar dan Rp9.845 miliar.
Sementara Malaysia, menempati posisi ketiga dengan jumlah penanaman modal asing di Riau sebesar Rp3.584 miliar.
Disusul Philipina sebesar Rp1.001 miliar, lalu Belanda Rp721,8 miliar dan Amerika Serikat sebesar Rp429,5 miliar.***