BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Harimau Sumatera yang sempat terjerat di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, diketahui telah mati sejak bulan April lalu, atau hanya sebulan setelah diselamatkan.
Seperti yang disampaikan oleh Erly Sukrismanto selaku Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Harimau Sumatera yang diberi nama Inung Rio tersebut mati pada tanggal 15 April 2019 lalu.
“Pukul 16.42 WIB Inung Rio mengalami kejang-kejang dengan durasi sekitar 2 menit. Setelah itu, Tim langsung melakukan prosedur tindak darurat pacu jantung (PCR). Pada pukul 16.53 WIB Inung Rio dinyatakan meninggal setelah percobaan tindak darurat CPR dilakukan dan gagal,” jelasnya, Jumat 5 Juli 2019.
Erly menjelaskan, Inung Rio mati saat mendapat perawatan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PR HSD) di Sumatera Barat.
“Pasca ditemukan tergeletak di Kabupaten Pelawan, Provinsi Riau pada tanggal 24 Maret lalu, sehari setelahnya Inung Rio dievakuasi ke PR HSD di Sumatera Barat guna dilakukan observasi dan perawatan intensif selama 14 hari,” ungkapnya.
Erly menambahkan, selama dikarantina, Inung Rio sempat demam dengan suhu tubuh lebih 400 derajat Celcius. Namun begitu, Inung Rio sempat membaik hingga tanggal 12 April 2019.
“Kondisi Inung Rio mulai menurun sejak tanggal 14 April 2019, atau sehari sebelum mati. Hasil pengamatan terlihat adanya kerontokan rambut, air liur berlebih (hypersalivasi), mata berair (hiperlakrimasi) dan hilangnya nafsu makan,” pungkasnya.
Seperti yang diketahui, Harimau Inung Rio berjenis kelamin jantan ini ditemukan dalam kondisi tergeletak akibat terjerat pada tanggal 24 Maret 2019. Inung Rio yang berumur 3 tahun dengan berat 95 kilogram ini ditemukan seorang pekerja pabrik di Desa Sangar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. (bpc9)