BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Kota Pekanbaru membuat Dinas Kesehatan (Diskes) kewalahan. Setelah dengan upaya gotong royong, bubuk abate, hingga 3M plus, upaya terakhir yang dilakukan yakni Lavitrap.
Seperti yang disampaikan Kepala Diskes Pekanbaru, Helda S Munir melalui Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Surya Delvira. Dirinya menyebut pekan depan sudah dicanangkan program satu ruang satu jumantik di Kecamatan Limapuluh. “Mempermudah pemantauan jentik nyamuk, seluruh jumantik dibekali ilmu membuat lavitrap,” kata Delvi.
Lavitrap yang disebut berupa alat yang dirancang sebagai perangkap jentik. Bahan pembuatan Lavitrap berasal dari bahan daur ulang, seperti plastik hitam, selotip, dan botol minumam mineral bekas. “Lavitrap nantinya diletak di sudut-sudut rumah. Seminggu kemudian akan dijumpai ratusan jentik nyamuk dalam lavitrap. Tugas jumantik membersihkan perangkap tersebut secara berkala,” kata Delvi, Kamis (10/11/2016).
Delvi berharap dengan terobosan tersebut bisa memerangi wabah DBD.Dengan begitu perkembangan nyamuk penyebar DBD bisa diminimalisir dampaknya.Â
Seperti yang diketahui pekan ke-44 November 2016, angka korban DBD Pekanbaru bertambah jadi 825 orang. 10 penderita di antaranya meninggal dunia.
Korban paling banyak berasal dari Kecamatan Payung Sekaki  dengan angka 136 kasus. Sedangkan kecamatan paling rendah ada di Pekanbaru Kota dan Sail dengan masing-masing 25 kasus.
Selain itu Kecamatan Sukajadi 62 kasus, Rumbai Pesisir 72 kasus, Senapelan 42 kasus, Rumbai 67 kasus. Sedangkan Bukit Raya 87 kasus, Limapuluh 45 kasus, Marpoyan Damai 111 kasus, Tampan 100 kasus, dan Tenayan Raya 53 kasus.
Penulis: Riki