Prof. Bambang secara sistem monitoring yang dibangun di daerah, sejatinya telah mampu untuk melakukan pendeteksi dini terhadap karhutla. Dengan kata lain sistem ini sudah seharusnya beroperasi sebagaimana mestinya beberapa bulan sebelum datang musim kemarau.
“Di daerah sudah membangun sistem monitoring, sebelum masuk ke musim kemarau sistem ini sudah memang selalui aktif. lalu dilengkapi dengan sistem pendukung, Lancang Kuning, CCTV, Tanjak. ketika sistem itu menemukan ada titik api yang muncul, pertanyaan saya dieksekusi nggak? Sehingga nyambung ceritanya. sehingga tidak hanya monitor,” ucapnya.
“Untuk kasus kebakaran lahan di lahan gambut itu, sistem yang sudah dibangun tak bisa dibohongi. Jangan cuap – cuap sudah bangun sekat kanal, tapi faktanya di lapangan tak ada apa – apa. Saya pernah beberapa kali tangani kasus di perusahaan terkait hal seperti ini,” sambung Prof. Bambang. (bpc2)