BERTUAHPOS — Harga CPO/Crude Palm Oil atau minyak sawit mentah di Bursa Malaysia Derivatives ditutup melemah pada perdagangan Selasa, 6 Mei 2025. Padahal, pergerakan harga sempat menguat pada sesi awal perdagangannya.
Pelemahan harga CPO ini dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap peningkatan produksi dan stok yang diperkirakan terus naik dalam beberapa pekan ke depan, sebagaimana dilansir Bertuahpos dari Kantor Berita Malaysia, Bernama, Rabu, 7 Mei 2025.
Analis dan trader CPO David Ng mengatakan bahwa harga sempat dibuka menguat pada pagi hari, didorong oleh kenaikan harga minyak kedelai di sesi perdagangan Asia. Namun, momentum tersebut gagal dipertahankan hingga sore karena tekanan fundamental tetap membayangi pasar.
“Pasar CPO masih mendukung di level RM3.750 per ton, dengan level resisten di kisaran RM3.950 per ton,” kata David Ng kepada Bernama.
Pada penutupan perdagangan, kontrak CPO Mei 2025 turun RM94 menjadi RM3.795 per ton. Kontrak Juni 2025 merosot RM53 ke level RM3.802 per ton. Sementara kontrak Juli 2025 melemah RM35 ke posisi RM3.792 per ton, disusul kontrak Agustus 2025 yang terkoreksi RM32 ke level RM3.792 per ton.
Adapun kontrak September 2025 turun RM37 ke harga RM3.787 per ton, dan kontrak Oktober 2025 mengalami penurunan RM34 ke level RM3.788 per ton.
Meski harga turun, aktivitas perdagangan justru meningkat. Volume transaksi melonjak menjadi 70.080 lot dari sebelumnya 53.012 lot. Sementara itu, posisi open interest menurun menjadi 233.382 kontrak dari 233.677 kontrak pada sesi sebelumnya.
Untuk pasar fisik, harga CPO wilayah Selatan untuk kontrak Mei tercatat turun RM40 menjadi RM3.880 per ton. Penurunan harga ini menjadi sinyal bagi pelaku pasar untuk mencermati potensi tekanan dari sisi suplai, di tengah dinamika harga minyak nabati global yang masih fluktuatif.***