BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau menghimbau kepada instansi terkait di Pemerintah Kota Pekanbaru untuk memperharikan kondisi bantuan bus air yang sudah diberikan pemeritah.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov, Masperi mengakui bahwa, memang sejak awal pengelolaan bus air itu dilimpahkan kepada Pemerintah Kota Pekanbaru. Namun, setelah mendengar kabar bahwa kondisi bus air itu tidak terawat secara baik, dirinya menghimbau agara bantun transportasi air itu bisa dijaga.
“Walaupun itu bukan tugas kami, tapi kami berharap bantuan transportasi air dari pemerintah itu bisa dikelola dan terawat secara baik,” katanya, kepada bertuahpos.com, Senin (31/08/2015).
Masperi menambahkan bantuan yang sudah diberikan pemerintah, tentunya dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat. Khususnya dalam menunjang sarana transportasi antar daerah di jalur perairan Suangai siak.
Sebelumnya, nasib bus air Senapelan milik Pemerintah Kota Pekanbaru itu sudah tujuh bulan masih mangkrak di pelabuhan sungai duku.
Kondisi bus tampak kusam. Terlihat dari badan kapal debu menempel tebal, seperti tak pernah dibersihkan. Selain itu warna cat putihnya juga tampak mulai memudar, akibat terkena terpaan sinar matahari.
Hal ini sangat disayangkan seorang warga, Iqbal, yang dijumpai bertuahpos.com di Sungai Duku. “Sayang sekali ya. Katanya kan untuk membantu masyarakat yang jauh dari pusat seperti Desa Okura. Kalau dibiarkan begini lama-lama bisa berkarat dan rusak sendiri,” katanya.
Dia mengharapkan pemerintah kota pekanbaru bisa segera mengoperasikan Bus Air tersebut. Sehingga selain untuk alternatif, kapal tersebut juga bisa untuk menarik wisatawan baik lokal maupun internasional.
Bus air yang bisa memuat 50 penumpang ini rencananya akan melintasi sepanjang sungai dari pelabuhan sungai duku hingga desa wisata okura. Besaran ongkos diperkirakan berkisar Rp 15ribu sampai Rp 20ribu. Sehingga bisa mempermudah akses masyarakat yang jauh dari pinggiran kota.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru, Arifin, tampak pasrah seandainya anggaran tersebut dicoret. “Perbaikan tak banyak untuk bus air. Sudah dianggarkan, tapi belum disahkan. Belum tau apa disahkan apa tidak,” katanya.
Mengenai besaran anggaran, Arifin mengaku tidak terlalu besar. “Untuk perbaikan sama operasional sekitar Rp 600 jutaan,” sebutnya.
Namun Arifin berharap anggaran untuk operasional tersebut bisa disahkan. “Mudah-mudahan. Tapi mungkin banyak yang diprioritaskan. Kita harapkan bisa tercapai, saya lihat dulu lah ya,” katanya. (melba)