BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Tak seperti tahun-tahun sebelumnya yang hanya menggelar berbuka dan tadarus puisi bersama, kali ini Komunitas Seni Rumah Sunting juga menggelar sahur bersama.
Â
Tiga rangkai kegiatan itu digelar di Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar dilakukan di tepi Danau PLTA tepatnya di Tepian Mahligai Indah.
Â
“Semua bermula dari komunikasi yang kita jalin dengan masyarakat Koto Mesjid, khususnya pengelola tempat wisata Tepian Mahligai Indah dan pemuda di sana. Mereka menyambut baik rencana kita ingin buka dan sahur di sana sekaligus tadarus puisi,” kata Kunni Masrohanti, Pembina Rumah Sunting, Minggu kemarin (28/6/2015).
Â
Menurut pekerja seni ini, niat awalnya hanya untuk keluarga besar Rumah Sunting saja sambil menghibur masyarakat di sana. Apalagi lokasinya jauh, dua jam dari Pekanbaru. Kemudian teman-teman Rumah Sunting bilang, kenapa tidak sekalian ajak sanggar atau komunitas yang lain.
Â
Sehingga sebanyak 45 orang meramaikan Tepian Mahligai yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tepian Mahligai Indah tersebut. Peserta dari Pekanbaru sekitar 25 orang dan selebihnya masyarakat Desa Koto Mesjid. Mereka bukan hanya berbuka, sahur dan berpuisi bersama, tapi menu makan untuk buka dan sahur juga dimasak bersama di lokasi tersebut dengan menggunakan tungku tanah dan kayu bakar.
Â
Pondok kecil di tepi danau yang menjadi pusat kegiatan Pokdrwis, dijadikan sebagai pusat kegiatan malam itu. Di sanalah sahur dan berbuka dilaksanakan. Sebagian peserta juga bermalam di sana, sedangkan sebagian yang lain di tenda dome yang disediakan Rumah Sunting.
Â
Sementara, panggung untuk tadarus puisi dibuat menghadap ke arah pondok di atas rakit di tengah danau. Puluhan lampu colok menjadi penerangan tunggal di sekitar panggung dan lokasi kegiatan, termasuk musala terbuka yang dibuat Rumah Sunting di bagian atas lokasi yang berbentuk bukit tersebut.
Â
“Masyarakat, khususnya pengelola lokasi dan para pemudanya, sangat antusias. Mereka bukan hanya masak, tapi juga menyumbang ikan patin untuk lauk kita malam itu. Berkat kerjasama inilah acara berjalan lancar sejak awal sampai kami pulang. Didukung pula cuaca terang malam itu. Warga juga turut mengisi acara tadarus puisi itu,” kata koordinator acara, Ibnu Khalid.
Â
Tadarus Puisi malam itu juga diramaikan kelompok musikalisasi puisi Pekanbaru, Gendul. Alunan biola dan gitar yang mereka mainkan, membuat semngat warga untuk terus berdatangan. Komunitas Regge, Kie Bo dan teman-temannya yang hadir malam itu, juga turut berpuisi, bahkan berkolaborasi dengan Rumah Sunting.
Â
“Kami sangat senang karena ada sekelompok anak muda yang bersedia menggelar kegiatan di tempat kami. Sebagai tuan rumah, sudah seharusnya kami menyambut dengan baik, apalagi kegiatan ini sangat positif. Mereka membacakan puisi tentang bagaimana seharusnya kita menjaga lingkungan, prihatin dengan hutan dan alam kita sekarang, serta puisi-puisi religius,” ungkap tokoh masyarakat setempat, Faisal Ali Dt Tanjalelo. (nova/rls)