BERTUAHPOS.COM — PT Hutama Karya (Persero) terus memperkuat konektivitas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dengan melanjutkan pembangunan dua proyek strategis, yakni Rengat – Pekanbaru Seksi Lingkar Pekanbaru (Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru) sepanjang 30,57 kilometer dan Junction Palembang sepanjang 8,25 kilometer. Proyek ini akan mendukung kelancaran mobilitas di Provinsi Riau dan Sumatra Selatan.
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyatakan bahwa pembangunan kedua proyek sudah cukup signifikan. Bahkan, beberapa bagian jalan akan mulai difungsionalkan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
“Hingga November 2023, progres konstruksi Lingkar Pekanbaru mencapai 35,34%, sedangkan Junction Palembang sudah 93,32% dan sedang menyelesaikan pengerjaan minor. Ramp 2 dan 3 yang menghubungkan Indralaya – Kayu Agung ditargetkan siap difungsionalkan pada Nataru untuk mengurai kemacetan,” jelas Adjib.
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan dukungan penuh terhadap kesiapan infrastruktur menjelang Nataru. Ia menekankan pentingnya sinergi antara BUMN dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dalam memastikan proyek strategis ini selesai tepat waktu.
“Hutama Karya sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) memiliki peran penting dalam menyiapkan infrastruktur terbaik demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat, terutama saat arus puncak libur Nataru 2024/2025,” ujar Erick.
Proyek ini diharapkan tidak hanya meningkatkan konektivitas antarprovinsi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi regional melalui kelancaran mobilitas logistik.
Untuk proyek Tol Lingkar Pekanbaru, memiliki lebar jalur 3,6 meter dengan dua lajur awal, kecepatan maksimum 100 km/jam. Adapun fasilitasnya 1 pasang rest area Tipe A, 3 gerbang tol, 3 interchange, dan 1 junction.
Tol lingkar ini menghubungkan tol Pekanbaru – Dumai dengan Tol Pekanbaru – Bangkinang, mendukung konektivitas di Riau. Beberapa tantangan yang diharapi dalam proses pembangunan yakni, melintasi lahan gambut, memerlukan teknologi Preloading, Prefabricated Vertical Drain (PVD), dan penguatan tanah dasar.
Sedangkan untuk proyek Junction Palembang memiliki lebar jalur 4 meter, kecepatan maksimum 40-60 km/jam, menghubungkan Tol Kayu Agung – Palembang, Palembang – Indralaya, Indralaya – Prabumulih, dan Palembang – Betung. Tol ini melewati jalur pipa minyak dan gas aktif, memerlukan teknologi Steel Box Girder untuk kestabilan konstruksi.
Hingga kini, HK telah membangun JTTS sepanjang 1.235 km, terdiri atas 879 km ruas operasional dan 356 km dalam konstruksi. Ruas-ruas yang telah beroperasi mencakup: Bakauheni – Terbanggi Besar (140 km), Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Medan – Binjai (17 km), Pekanbaru – Dumai (132 km), Palembang – Indralaya (22 km), dan lainnya.***