BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Program jaminan kesehatan semesta, atau Universal Health Coverage (UHC) di Riau diklaim telah berhasil mencapai 95,27%.
Angka ini disebut telah melebihi target nasional 95% UHC hingga tutup tahun 2023.
Realisasi ini menandakan bahwa 95,27% atau 6,4 juta dari 6,7 juta jiwa masyarakat Riau (data BPS), telah mendapatkan jaminan kesehatan lewat program jaminan kesehatan masyarakat (JKN).
Lantas berapa banyak anggaran yang digelontorkan?
Sebagaimana diketahui, kepesertaan BPJS masyarakat dibagi dalam 2 kategori. Yakni BPJS Mandiri, dan BPJS yang ditanggung pemerintah yang disebut pihak penerima bantuan iuran (PBI).
PBI dikhususkan untuk masyarakat miskin, sehingga iuran BPJS-nya secara penuh ditanggung oleh Pemda.
Polanya sharing budget, 55% ditanggung oleh Pemprov dan 45% lagi ditutupi oleh Pemkab masing-masing. Sumber anggaranya sama-sama dari APBD.
Jika ditotalkan, terhitung sejak tahun 2019 hingga 2023, dana yang digelontorkan sebesar Rp1,188 triliun lebih.
Angka ini didapat dari total dana yang dikeluarkan oleh kabupaten kota sebesar Rp952 miliar lebih dan Rp236 miliar lebih dari Provinsi.
“Anggaran ini setiap tahun telah dipersiapkan,” kata Gubernur Riau Syamsuar.
Dengan tercapainya target 95,27% UHC di Riau, tantangan selanjutnya adalah kesiapan dari pihak yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Sejatinya, kata dia, harus lebih baik dan lebih mudah. Masyarakat seharusnya bisa berobat sebagaimana mestinya tanpa pandang bulu.
Hal ini mengindikasikan bahwa masih ada banyak hal yang perlu dibenah dalam tatanan pelayanan kesehatan masyarakat.
“Saya harap, ini bisa menjadi perhatian kita bersama. Masyarakat yang ingin berobat harusnya sudah bisa dengan KTP saja,” tuturnya.***