BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyampaikan permohonan maaf setelah dua kali mangkir dari undangan rapat bersama DPR untuk membahas permasalahan pangan, terutama minyak goreng.
“Saya memohon maaf, tidak ada niatan untuk mengecilkan apalagi merendahkan DPR RI yang sangat terhormat ini,” ungkapnya dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Kamis, 17 Maret 2022.
Dia mengatakan alasannya mengapa tidak bisa menghadiri rapat. Dalam undangan rapat gabungan dengan Komisi IV, VI, dan VII tanggal 17 Februari 2022, ia tak dapat hadir lantaran waktunya bentrok dengan kunjungan kerja ke Makassar dan Surabaya.
Saat di Makassar, Lutfi mengecek implementasi aturan baru domestic market obligation (DMO) dan domestik price obligation (DPO) minyak goreng.
Sedangkan di Surabaya, Lutfi mengumpulkan seluruh Dinas Perdagangan se-indonesia untuk membahas kesiapan dan stabilisasi harga bahan pokok menjelang Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
Adapun absennya dalam rapat DPR pada 15 Maret lalu lantaran pihaknya dipanggil untuk rapat koordinasi terbatas dengan Menko Perekonomian dan jajaran menteri lainnya. Dalam rapat tersebut ia mengaku pihaknya juga membahas permasalahan minyak goreng.
“Kami tidak pernah mengelak, kami tidak pernah tidak datang dikecualikan hanya karena permasalahan penjadwalan yang tiba-tiba menjadi halangan untuk kami,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dalam rapat bersama Komisi VI tersebut, Lutfi menuturkan konflik antara Rusia-Ukraina membuat harga crude palm oil (CPO) yang merupakan bahan baku minyak goreng melambung.
Ia menjelaskan Rusia dan Ukraina merupakan negara penghasil minyak bunga matahari (sunflower oil). Namun, ketika perang berkecamuk negara-negara dunia menjatuhkan sanksi kepada Rusia dan melarang ekspor sunflower oil.
Sebagai gantinya, dunia internasional beralih ke CPO, sehingga kebutuhan CPO meningkat dan harganya pun melonjak. “Dengan begitu ini menyebabkan harga CPO loncat dari Rp16 ribu menjadi Rp21 ribu per kilogram (kg) dan itu harga-harga bebas,” kata Lutfi. (bpc2)
Video: Melba Ferry Fadly