BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau Syamsuar diminta untuk tidak memberi ruang kepada kepala OPD di lingkungan Pemprov Riau yang hanya bekerja dengan program-program rutinitas.
Hal ini mengingat sisa masa jabatan Gubernur Riau Syamsuar sudah berjalan lebih dari 2,5 tahun. Namun terhadap kondisi dan situasi saat ini, membuat janji-janji kampanye Syamsuar belum maksimal terealisasi.
Masukan ini disampaikan oleh Koordinator Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau Triono Hadi saat dihubungi Bertuahpos.com, Kamis, 7 Oktober 2021.
“Menurut pandangan saya, bagi OPD-OPD yang masih melakukan pendekatan business us usual (pendekatan yang biasa-biasa saja), itu sudah nggak ada tempat lagi di Pemprov Riau. Harusnya Pak Gub mempertimbangan itu,” tuturnya.
Dia menambahkan, dalam kondisi serba sulit yang kini dihadapi Syamsuar dalam menjalankan roda pemerintahan, orang-orang yang mendukung kinerjanya harusnya figur yang memiliki integritas bagus, berwawasan luas dan mampu untuk menerjemahkan isu strategis dan arah kebijakan gubernur.
“Tentu lah, orang-orang yang bisa melakukan itu adalah kepala OPD yang memiliki tingkat kreativitas dan inovasi tinggi. Sebab pada akhirnya Pak Gubernur yang akan mempertanggungjawabkan kepemimpinan selama 5 tahun dia menjabat,” kata Triono Hadi.
Lantas, seberapa banyak calon-calon dengan kriteria tersebut yang ikut assesment yang kini tengah berjalan di Tim Pansel?
“Ya harusnya banyak. Walaupun kita tahu yang hebat-hebat itu banyak dinonjobkan. Itulah gunanya Pansel yang bertugas untuk menyaring figur-figur yang benar-benar layak menduduki pimpinan OPD di Pemprov Riau,” sambungnya.
‘…dan selemah-lemahnya proses setidaknya Pansel mampu menyaring orang dengan integritas yang tinggi untuk membantu Pak Gub di sisa masa jabatannya,” tuturnya. (bpc2)