- Sektor industri pariwisata di Pekanbaru paling terdampak (Covid-19) sebab usaha ini bersifat mengumpulkan banyak orang.
- Objek wisata Taman Buga Impian Okura mengandalkan musim bunga bermekaran untuk menarik pengunjung.
- Seiring dengan penurunan level PPKM di Pekabaru, objek wisata ini dibuka dengan protokol kesehatan yang ketat.
BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Wajah pria hampir paruh baya itu tidak terlihat ceria saat bercerita dengan Bertuahpos.com, di sebuah pendopo kayu di area Taman Bunga Impian Okura yang dikelolanya. Namanya Muslim. Dia yang mengelola objek wisata taman bunga ini.
Di atas tanah seluas kurang lebih 3 hektar itu, Muslim dan beberapa rekan sejawatnya menanam berbagai jenis bunga. Lahan kosong itu, sejak lama sudah disulap menjadi sebuah taman bunga yang indah, sehingga mengundang banyak perhatian warga Pekanbaru untuk berwisata ria.
Namun, pandemi Covid-19 telah mengubah segalanya. Bunga – bunga yang bermekaran di taman itu tak lagi bisa dinikmati, setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial hingga mengurangi mobilitas masyarakat, terutama saat PPKM Level 4 di berlakukan di Pekanbaru.
“Covid-19 memang telah mengubah segalanya,” kata Muslim sambari mengenang kondisi taman bunga yang telah dia bangun, dan kini sangat sepi pengunjung.
Muslim sepenuhnya menyadari bahwa wabah yang kini berdampak besar terhadap agrowisata yang dikelolanya, merupakan sebuah musibah yang perlu disikapi secara bijak.
Objek wisata ini dibangun di atas tanah pinjaman, dikelola secara swadaya dengan tiket masuk hanya Rp5.000 per orang. Sedangkan pendopo untuk bersantai menghadap ke Sungai Siak hanya dipatok dengan biaya sewa Rp15.000 sepuasnya.
Dengan pendapatan secara swadaya itu, Muslim mengaku sangat jauh dari cukup. Bahkan hanya menutup biaya operasional saja. Kondisinya tentu sangat berbeda sejak wabah corona melanda. “Untuk operasional saja nggak mencukupi,” sebutnya.
Covid-19 memang telah memberikan dampak luar biasa. Tak hanya di sektor pariwisata, tapi juga di sektor ekonomi lainnya. “Namun imbas yang sangat memprihatinkan memang di industri pariwisata,” tuturnya.
Saat PPKM Level 4 diberlakukan di Pekanbaru sekitar sebulan lebih, objek Wisata Taman Bunga Impian Okura tak pernah didatangi pengunjung. Apalagi, wisata yang dikelola Muslim merupakan objek wisata musiman karena mengandalkan bunga matahari bermekaran, sebagai daya tarik paling tinggi.
“Itu kondisi sebelum pandemi. Kalau saat pandemi bagus pun bunga orang tak datang juga,” tuturnya sambil tersenyum.
Awal September 2021 lalu, kasus konfirmasi Covid-19 di Riau mengalami penurunan drastis setelah lebih dari sebulan diberlakukan PPKM Level 4. Kota Pekanbaru ketika itu berstatus PPKM Level 3. Pemerintah kemudian memberikan kelonggaran kepada destinasi wisata. Boleh dibuka dengan syarat protokol kesehatan ketat.
Muslim bersama dengan rekan – rekannya memenuhi ketentuan pemerintah terkait fasilitas protokol kesehatan di taman bunga itu. “Ada harapan tempat ini ramai kembali setelah ada kelonggaran dari pemerintah. Kami sangat rindu taman bunga ini seperti dulu,” tuturnya.
Taman Bunga Impian Okura, kini sudah dibuka. Pengunjung dibatasi hanya 25% dari total kapasitas tampungan. Pada 2 pintu masuk tersedia tempat cuci tangan lengkap dengan sabun. Kata Muslim, pihak pengelola melakukan pengawasan secara ketat terhadap para pengunjung untuk memastikan tidak terjadi kerumunan.
“Kami juga memastikan setiap pengunjung yang masuk wajib mengenakan masker. Paling sekarang dibeli kelonggaran buka masker saat mereka makan dan berfoto, karena sekarang di Pekanbaru sudah PPKM level 2,” ujar Muslim.
Terhadap apa yang sudah terjadi, Muslim menyadari bahwa itu sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh pelaku usaha seperti dia, di tengah situasi yang tidak menentu seperti saat ini. “Kami sangat senang, pemerintah berhasil menurunkan angka kasus positif Covid-19 harian, sehingga objek wisata bisa dibuka kembali,” sambungnya.
Kata Muslim, dengan situasi saat ini, dia dan rekan – rekannya sudah menyusun strategi kembali bagaimana bisa bertahan. Sementara ini, mereka tidak akan melakukan penambahan fasilitas dan lain – lain.
“Bisa bertahan saja sudah sukut. Saya dan kawan – kawan juga menyadari bahwa tidak mungkin pandemi ini selamanya. Suatu saat semuanya akan berakhir dan kami yakin taman bunga kembali ramai dikunjungi,” tutup Muslim. (bpc2/melba)