BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Anggota Komisi IV DPRD Riau, Mardianto Manan mengatakan relokasi bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II harus menghindari tanah gambut.
Dikatakan Mardianto, hempasan dan tekanan pesawat lebih kencang ke arah bawah. Nantinya, kata dia, akan mengakibatkan mahalnya biaya pembangunan di bawah tanah daripada diatas tanah.
“Dari konsep saya, kalau dapat jangan di wilayah gambut. Saya takutnya buat bandara di tengah gambut yang katanya datar, tapi akibatnya lebih mahal kebawah membangun infrastrukturnya daripada keatas,” kata Mardianto kepada bertuahpos.com, Kamis 2 September 2021.
Faktor lain, kata dia, harus diperhatikan juga kondisi drainase dan sumber air bandara baru ini. Hal ini untuk menghindari terjadinya banjir di bandara.
“Supaya enak aliran airnya lari (mengalir) ke kiri dan kanan,” tambah dia.
Mengenai lokasi, Mardianto meminta sedapat mungkin dekat dengan ibukota provinsi atau Pekanbaru, namun tidak ada penduduk di sekitarnya. Bahkan, kata dia, empat hingga lima kilometer di sekitara bandara hanyalah perkebunan.
“Kalau dapat ditengah kebun sawit. Kalau ada kecelakaan, hanya kebun sawit yang mati, bukan warga,” pungkas dia. (bpc4)