BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gangguan jin dan setan senantiasa akan terus mereka lakukan demi menyesatkan manusia agar terjerumus dalam kemusyrikan. Oleh sebab itu perlu bagi kita membaca doa agar terhindar dari gangguan jin.
Malaikat Jibril, pernah mengajarkan satu doa kepada Rasulullah SAW agar terhindar dari gangguan jin dan setan. Saat Rasul membaca doa itu ketika Isra Miraj, jin lari terbirit – birit
Soal jin, telah dijelaskan Allah SWT panjang lebar dalam Al Quran. Mereka sengaja diciptakan, yang pada hakika tujuan penciptaannya juga sama dengan manusia, yakni menyembah Allah. Dan “… sesungguhnya di antara kami (Jin) ada yang shalih dan ada (pula) sebaliknya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda,” bunyi QS Al-Jin ayat 11.
Adapun doa agar terhindar dari gangguan jin yang diajarkan Jibril kepada Rasulullah SAW, yakni;
أَعُوذُ بِوَجْهِ اللهِ الكَرِيمِ وَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّات الَّتِي لاَ يُجَاوِزُ هُنَّ بَرٌّ و لا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاء وَ مِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا وَ مِنْ شَرِّ ما ذَرَأَ فِي الأَرْضِ وَ مِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَ مِنْ فِتَنِ الَّليْلِ وَ النَّهَارِ وَ مِنْ طَوَارِقِ اللَّيْلِ وَ النَّهَارِ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَن
A’udzu biwajhillahil Kariimi wa bikalimaatillahit Tammaat Allatii Laa yujaawizu Hunna barru wa Laa Faajirun min syarri Ma yanzilu minassamaai wa min syarri ma ya’ruju fiiha wa minsyarri ma dzaro fil ardhi wa min syarri ma yakhruju minha wa min fitanil laili wannahari wa min thowaariqil laili wannahaari illa thoriqon yathruqu bikhoirin Ya Rohman.
Artinya: Aku berlindung dengan kemuliaan Allah Yang Maha Dermawan dan dengan firman-firman Allah yang sempurna yang tidak bisa ditembus oleh orang baik maupun orang jahat, dari keburukan yang turun dari langit, dan dari keburukan yang naik ke langit, dan dari keburukan makhluk yang ada di bumi, dan dari keburukan yang keluar dari bumi, dan dari fitnah siang dan malam, dan dari kejadian yang datang tiba-tiba di siang dan malam, kecuali sesuatu kejadian yang datang membawa kebaikan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih”.
(bpc2)