BERTUAHPOS.COM (BPC), KAMPAR – Kunjungan bertuahpos.com ke gerai oleh-oleh Lopek Bugi Elis di Danau Bingkuang, Kabupaten Kampar memang tidak disambut sang owner tempat usaha itu. Namun demikian, home industri yang satu ini ternyata terbuka tentang bisnisnya.
Saat memasuki sebuah ruko sederhana lantai II, tepatnya di pinggiran jalan raya Pekanbaru-Bankinang, tak jauh dari jembatan Danau Bingkuang itu, sejumlah karyawan Lopek Bugi Elis terlihat sibuk membungkus adonan dari ketan ke dalam daun pisang.
Setiap hari, tidak kurang dari 2.500 buah lopek bugi diproduksi tanpa menggunakan mesin. “Setiap hari, semuanya habis,” ujar Aisyah, seorang karyawan di gerai oleh-oleh khas Kampar itu. Satu paket lopek bugi, diisi sebanyak 11 buah lopek dengan dua varian. Yakni lopek yang terbuat dari ketan biasa, dan ketan hitam.
“Kalau di sini memang hasil olahan kita memang tak ada yang tampung. Kami jualnya langsung dipajak saja di pinggir jalan,” katanya kepada bertuahpos.com.
Jika dihari biasa home industri ini bisa menghasilkan 2.500 buah lopek bugis, disaat weekand seperti ini, justru produksi mereka bertambah menjadi 4.000 buah lopek bugis. Rata-rata oleh-oleh itu laris sebanyak 250 paket seharinya, dengan omzet Rp 275 ribu perharinya.
Sebagian besar yang menjadi target sasaran konsumen mereka adalah masyarakat setempatn dan pelancong yang melintas di jalan itu. Dalam sebulan tidak kurang sebanya Rp 10 juta omzet usaha itu berhasil dikumpulkan.
Bagi pelancong yang ingin mencicip oleh-oleh olahan tangan masyarakat Kampar ini, sangat mudah untuk didapatkan. Sebab, gerai lopek bugi banyak dijumpai di pinggiran jalan lintas dari Peknbaru-Bankinang.
Penulis: Melba