BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ini sudah kali ketiga Pemprov Riau memperpanjang masa libur sekolah untuk para siswa di Riau. Kebijakan ini pertama kali diberlakukan pada pertengan hingga akhir Maret lalu. Namun situasi tidak mereda, bahkan wabah COVID-19 kian mengkhawatirkan. Maka kebijakan serupa dilakukan perpanjangan hingga pertengahan April ini.
Lalu terhitung pada hari ini, Rabu 15 April 2020, merupakan batas akhir Surat Edaran Kedua perpanjangan masa libur sekolah untuk para siswa di Riau di tengah pandemi corona. Pemprov Riau kembali mengeluarkan edaran bahwa libur sekolah tetap diperpanjang hingga 15 hari kedepab. Apakah ini pertanda bahwa situasi semakin memburuk?
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau, total hingga pertengahan April 2020, sudah ada 22 orang meninggal di Riau. 20 diantaranya ada Pasein Dalam Pengawasan (PDP). Mereka belum diketahui secara pasti apakah positif terinfeksi coronavirus atau tidak, sebab hasil uji sampel belum keluar dari Labkes. Lalu dua pasien meninggal lainnya telah terkonfirmasi positif corona.
Mengingat wabah corona masih berkelanjutan, ditambah dengan ditetapkannya Pekanbaru sebagai daerah transmisi lokal (zona merah), menjadi alasan kuat bagi Gubernur Riau, Syamsuar kembali keluarkan Surat Edaran (SE) untuk memperpanjang masa libur sekolah para siswa.
Salah satu poin dalam SE tersebut yakni pelaksaaan pembelajaran daring yang sebelumnya berakhir pada 15 April 2020 diperpanjang sampai dengan tanggal 30 April 2020 mendatang. Dengan diperpanjangnya sistem pembelajaran daring tersebut, maka secara otomatis masa libur sekolah juga diperpanjang hingga 30 April 2020.
“Bahwa proses belajar di rumah dilaksanakan dengan ketentuan. Diantaranya dapat dengan menggunakan aplikasi seperti Simpintar, ruang guru, wekkindo atau aplikasi lainnya yang mendukung proses pelaksanaan pembelajaran. Itu jauh lebih baik di tengah kondisi yang tak menentu seperti ini,” kata Syamsuar, Rabu 15 April 2020.
Dalam Surat Edaran itu, Syamsuar juga meminta kepada kepala sekolah dan tenaga pendidik agar dapat mengatur perencanaan materi atau tugas untuk peserta didik disetiap mata pelajarannya. Petunjuk ini diharapkan dapat dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Sementara itu, para siswa SD di Pekanbaru sudah banyak yang standby duduk di depan televisi di rumah mereka setiap pagi. Mereka menatap layar televisi stasiun TVRI. Ini salah satu program Menteri Pendidikan di tengah libur sekolah agar para siswa tetap bisa belajar walau mereka di rumah saja.
Pemerintah menyiapkan sekitar 720 episode untuk program Belajar dari Rumah selama 90 hari. Menayangkan materi pelajaran di stasiun televisi milik pemerintah sejatinya telah memutus alasan mahalnya biaya kuota internet dan keterbatasan jaringan di sejumlah wilayah. Dengan kata lain, siswa yang tinggal di daerah pedalaman, tetap bisa mendapatkan materi sekolah mereka melalui program ini. (bpc3)