BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Riau akan tetap melakukan pendistribusian alat rapid test meskipun secara presentase jumlah kasus pasien positif corona di Riau menurun, dan angka kasus sembuh meningkat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, pendistribusian alat screning itu untuk mempermudah pemerintah dalam melakukan pemantauan penyebaran kasus COVID-19.
“Yang jelas rapid test masih akan dilakukan untuk memantau selama 14 hari kedepan. Dari situ nanti kita bisa tahu bagaimana penyebar kasusnya,” kata Mimi, Jumat, 05 Juni 2020.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau, total orang yang sudah lakukan rapid test hingga hari ini, sebanyak 18.103 dengan jumlah reaktif sebanyak 244 orang. Dari data reaktif itu, setelah dilakukan swab, terkonfirmasi ada yang positif dan negatif.
“Jadi kami masih akan tetap melakukan pendistribusian walau secara persentase angka kasus COVID-19 di Riau menurun. Supaya memudahkan kami untuk melakukan pemantanauan,” sambungnya.
Mengapa Riau masih pakai rapid test padahal akurasi data pendeteksi Corona lemah?
Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Riau dr Indra Yovi mengungkapkan, setiap orang yang sudah dilakukan rapid test dan rektif akan secerap mungkin akan dilakukan swab. Jika hasilnya positif, maka orang-orang yang berada dekat dengan pasien akan mudah ditelusuri dan langsung dilakukan swab.
“Jadi untuk sementara ini hasil rapid test akan menjadi patokan kami untuk mendeteksi lebih cepat terhadap orang-orang yang mungkin positif corona. Orang-orang yang berkontak langsung dengan pasien — keluarga, kerabat dan orang yang sebelumnya berinteraksi — akan langsung dilakukan tes swab,” jelasnya.
Oleh sebab itu, ujarnya, rapid test masih dibutuhkan untuk mempermudah dalam melakukan pemantauan terhadap perkembangan kasus COVID-19 di Riau. (bpc3)