BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Gubernur Riau, Syamsuar sejak awal tidak mempersoalkan keingingan Walikota Pekanbaru, Firdaus, yang ngotot ingin menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Seperti sebelumnya, ada kekhawatiran di benak Syamsuar, jika PSBB diberlakukan dikhawatirkan akan ada masalah baru yang akan dihadapi, jika PSBB tidak didasari pada persiapan matang.
“Jika PSBB sudah diterapkan, maka pemerintah harus menanggung segala kebutuhan masyarakat selama 14 hari kedepan, Pak Wako. Terutama ketersediaan bahan pokok. Apakah sudah diperhitungkan dan dipertimbangkan semua itu,” ujarnya, saat rapat secara online di Posko Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Riau di Jalan Diponegoro Pekanbaru, Sabtu 11 April 2020.
Sederhananya, menurut Syamsuar, jika Firdaus sudah sangat ingin melakukan PSBB, Pemko selayaknya telah mengkaji dampak yang berpotensi akan muncul. Sebelumnya, Wako Pekanbaru, Firdaus mengusulkan agar Kota Pekanbaru masuk dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi menekan penyebaran Corona. Usulan tersebut disampaikan Wako Pekanbaru langsung kepada Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar.
Melihat semakin banyaknya kasus positif Covid-19 di Provinsi Riau kian bertambah, Firdaus mengatakan mencegah lebih baik dari pada mengobati. “Jangan tunggu api besar baru berteriak,” katanya. Firdaus menilai, kepedulian masyarakat terhadap himbauan pemerintah, terutama untuk menerapkan jaga jarak sosial masih kurang, sehingga membuatnya ingin mengambil langkah untuk menerapkan PSBB.
Dalam rapat tertutup itu, ia memaparkan tentang alur pengajuan pemberlakuan PSBB serta langkah-langkah yang akan dilakukan Kota Pekanbaru untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dengan begitu ia mengaku telah menyusun rencana aksi.
Menurutnya, penerapan PSBB di Kota Pekanbaru saat wabah Corona bisa menekan krisis ekonomi dan krisis sosial ditengah masyarakat. “Jika krisis ekonomi dan sosial dapat teratasi, maka bisa membuat Kota Pekanbaru bergerak lebih cepat,” terangnya. (bpc3)