BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dokter Indra Yovi mengatakan pihaknya percaya bahwa KPU dan Bawaslu mempunyai tools yang tepat dapam upaya pencegahan munculnya klaster Pilkada 2020.
“Teman-teman KPU dan Bawaslu, itu punya cara, punya tools untuk mengawasi hal-hal yang melanggar,” kaya dokter Indra Yovi. “Sudah jelas aturannya bahwa orang selama masa kampanye, wajib pakai masker, tidak boleh berkerumun, ada tata cara teknisnya. Itu yang harus dilihat.”
Dia menambahkan, KPU dan Bawaslu sebagai pihak penyelenggara dan pengawas Pilkada serentak 2020, sudah mengetahui secara pasti konsekuensi yang akan diterima.
Dalam pesta demokrasi kali ini, tentu saja Bawaslu punya tugas lebih, selain mengawasi berjalannya Pilkada sesuai ketentuan berlaku, lembaga ini juga punya tanggung jawab untuk memastikan setiap tahapan Pilkada berjalan dengan protokol kesehatan.
“Kalau Bawaslu tidak menjalankan pengawasan itu dengan baik, ya kita lihat sendiri nanti akibatnya. Jangan sampai hura-hura demokrasi menyebabkan kematian begitu banyak,” tambahnya.
Yovi juga mengingatkan agar dalam proses tahapan Pilkada selama 73 hari kedepan, segala ketetapan yang telah dibuat oleh pemerintah melalui surat edaran, harus benar-benar di patuhi dengan disiplin.
“Silahkan Pilkada, tapi Pilkada yang benar-benar sesuai dengan aturan. Jangan gara-gara Pilkada, saya mau ini, mau ini, banyak yang tertular, kemudian rumah sakit penuh, ini yang jadi masalah,” ungkapnya. (bpc2)