BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Media asing kian menyoroti pangan Capres dan Cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang bakal ikut dalam kontestasi Pilpres 2024.
Pasangan Capres dan Cawapres Anies – Muhaimin mendapat perhatian media asing karena ada banyak pihak yang terkejut dengan keputusan itu.
Hal itu dimuat dalam artikel berjudul: Indonesia’s Anies Baswedan Picks Head of Islamic Party as Presidential Running Mate yang dimuat oleh The Diplomat.
Muhaimin Iskandar dari PKB yang awalnya bukan dari bagian Koalisi Perubahan untuk Persatuan malah dipilih sebagai Cawapres, padahal sebelumnya nama Agus Harimurti Yudhoyono sangat kencang dihembuskan.
“Bahkan, para pejabat Partai Demokrat, salah satu anggota koalisi, menyatakan kemarahannya karena Anies mengambil keputusan secara sepihak, tanpa masukan dari mereka,” tulis media itu.
The Diplomat juga menyorot bagaimana perjalanan politik Anies Baswedan sebelumnya yang membangun dukungannya di kalangan umat Islam moderat di Indonesia.
Bahkan merujuk pada Reuters, lebih mengarah terhadap eleman-eleman garis keras.
“Saat Anies mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta pada 2016-2017, ia sukses memanfaatkan kontroversi penistaan agama yang terjadi setelah lawannya, Basuki Tjahaja Purnama dituduh melakukan penistaan agama karena mengutip Al-Quran saat berpidato di kampanye,” muatnya.
“Massa dalam jumlah besar berkumpul di Jakarta, menuntut pengunduran dirinya dan pemenjaraannya,” tulis media itu lagi.
“Anies memanfaatkan gelombang momentum tersebut untuk meraih kemenangan signifikan pada pemilu bulan April 2017. Ahok, begitu ia biasa disapa, didakwa, ditangkap, dan dijatuhi hukuman dua tahun penjara pada bulan Mei tahun itu,” muat Diplomat.
Pandangan analis dari Universitas Melbourne Helen Pausacker juga dimasukkan ke dalam pemberitaan. Disebut Anies sebelumnya dikenal sebagai seorang intelektual Muslim yang progresif, “tetapi kontroversi tersebut mengisolasinya dari para pendukungnya yang moderat.
“Dalam beberapa bulan terakhir, Anies telah melakukan upaya untuk mempromosikan prestasinya dalam mempromosikan toleransi beragama dan etnis, yang memberikan konteks penting dalam pemilihan pasangannya,” kutip media itu dari Pausacke.
“Untuk saat ini, Anies sedang belajar dan melakukan rebranding,” tambah media itu menulis pengamatan Pausacker lagi yang melihat usia Anies yang relatif muda.***(cnbcindonesia)