BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Salah seorang pengamat politik Saiman Pakpahan cukup perihatin melihat tidak kuorumnya beberapa sidang di DPRD.
Kepada bertuahpos.com, Kamis 29 Maret 2018, Saiman menjelaskan ada beberapa penyebab kenapa sidang sering sekali kuorum bahkan hingga tidak kuorum.
“Setidaknya ada dua alasan kenapa kuorum sangat susah terpenuhi, bahkan tak jarang sidang ditunda karena tidak kuorum,” ujarnya.
Pria kelahiran Dumai ini menjelaskan, faktor pertama yang menjadi penyebab kenapa sidang sering tidak kuorum ialah tidak terpenuhinya kepentingan politik partai.
“Tentu ada isu yang memang sudah dibahas dan kemudian disidangkan di paripurna. Ketika sidang harus dilakukan, apa yang melekat disitu? Yang menghadiri fraksi-fraksi partai. Namun jika ada kepentingan politik partai yang tidak terpenuhi, maka yang bisa dimainkan tatib, mereka bisa saja tidak datang agar tidak kuorum,” jelasnya.
Selain tidak terpenuhinya kepentingan politik partai, Saiman juga menuding beberapa anggota dewan yang memiliki sifat disiplin yang rendah.
“Jika bukan karena kepentingan, ya sudah pasti disiplinnya anggota DPRD yang jelek dengan tidak menghargai waktu,” ujarnya dengan tegas.
Seperti yang diketahui, salah satu syarat agar rapat DPRD bisa dimulai ialah harus terpenuhinya kuorum. Dimana syarat tersebut ialah minimal kehadiran anggota dewan yang harus 50%+1 dari jumlah keseluruhan dewan.
Hal ini sering terjadi baik di DPRD Provinsi Riau maupun di DPRD Kota Pekanbaru. Bahkan terbaru, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Sigit Yuwono beralasan Badan Musyawarah (banmus) selalu gagal terlaksana karena selalu tidak kuorum. (bpc9)