BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Plt Gubri Wan Thamrin Hasyim setuju kalau mausia lebih didahulukan untuk diselamatkan ketimbang harimau. Ini berkaitan dengan adanya gejolak sosial. Masyarakat Inhil mendesak pihak terkait untuk segera menangkap harimau yang sudah membunuh dua manusia itu.
“Kita ini kan kalau menghadapi harumau itu memang harus ditimbang mana dulu yang diprioritaskan. Tentu orangnya dulu yang diselamatkan,” katanya, Rabu 14 Maret 2018.
Wan mendesak kepada BKSDA Riau untuk segera menangkap dan mengamankan harimau di Inhil itu dengan alasan mengancam keselamatan manusia. Sebab selama ini harimau itu sudah sering terlihat di sekitar pemukiman warga.
“Kalau kami dari pemprov ya mendesak ke BKSDA untuk segera ditangkaplah. Apalagi kalau masyarakat sudah ancam. Kalau di tangan masyarakat harimau itu mati nanti. Kalau di tangan BKSDA kan bisa direhabilitasi. Tinggal tembak bius saja,” kata Wan.
Staf Komunikasi WWF Riau, Syamsidar mengatakan untuk mengambil tindakan membunuh satwa di lindungan ada aturanya. Setelah melalui tahapan-tahapan prosedur, tidak juga bisa ditangani, barulah bisa diambil langkah-langkah seperti di bunuh. Itu sesuai dengan PP Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawasan Jenis Tumbuhan dan Stawa Liar.
“Sebaiknya memang ditangkap setelah itu direhabilitasi oleh BKSDA Riau. Kami juga bagian yang dilibatkan BKSDA untuk mengamankan Bonita (harima Sumatra yang menerkam Yusri dan Jumiati) di Pelangiran Inhil,” kata Syamsidar. (bpc3)