BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau, dianggap gagal dalam mensosialisasikan Pilkada. Buktinya hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia menyebut, hanya 66 persen masyarakat Riau yang tahu akan diselenggarakan Pilkada.
“Kalau seperti itu, berarti KPU gagal menyukseskan pilkada langsung,” kata Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Riau, Aidil Haris SSos MSi, kepada bertuahpos.com saat dihubungi, Senin 26 Maret 2018.
Dia menambahkan, dengan kondisi demikian menandakan KPU Riau harus bekerja keras untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap penyelenggaraan Pilkada di Riau. 66 persen itu angka yang sangat kecil terhadap partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi.
Menurutnya, ini bukan soal tingkat apatisme menyatakan yang tinggi. Padahal hal itu bisa diperbaiki dengan cara memberikan pemahaman tepat kepada masyarakat untuk membangkitkan tingkat partisipasi dalam memilih.
Jika 66 persen masyarakat yang tahu Riau akan menyelenggarakan Pilkada, itu artinya ada 34 persen masyarakat Riau tidak mengetahui tentang penyelenggaraan pesta demokrasi.
Dari 66 persen diperkirakan setengahnya akan pasti berpartisipasi, itu menandakan bahwa perkiraan angka Golput (golongan putih) di Riau sangat tinggi dan ini harus menjadi perhatian serius KPU Riau.
“KPU harus kerja keras bersosialisasi dengan langsung door to door melibatkan aparatur desa, kelurahan hingga RT,” sambungnya.
Cara lain yang bisa dilakukan KPU yakni dengan membuat iklan layanan masyarakat, baik tersiar melalui media elektronik, media sosial, maupun melalui himbauan langsung.
“Kalau perlu turun ke kampung-kampung dengan toa atau mikrofon. Ini cara konvensional yang bisa dilaksanakan mengingat jangkauan informasi ke daerah itu sangat sulit,” sambungnya. (bpc3)