BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Seorang kriminolog Riau, Fakhri Usmita mengatakan faktor utama penyebab kekerasan terhadap anak adalah kemiskinan.
Selain itu, lanjut Fakhri, anak juga dianggap mahkluk yang lemah, sehingga menjadi sasaran empuk untuk dijadikan objek kekerasan.
“Mereka (anak-anak) ini akan dianggap mahkluk yang lemah. Ketika misalnya orang tua tertekan dalam mencari nafkah, maka pelampiasannya ditujukan kepada anak,” terang Fakhri kepada bertuahpos.com, Selasa 13 Maret 2018.
“Penyebabnya itu tadi, karena anak dianggap lebih lemah dari orangtuanya. Karena itu, anak-anaklah yang menjadi korban pelampiasan tekanan ekonomi itu,” tambah dia.
Baca:Â Gawat, di Pekanbaru 2 Hari Sekali Terjadi Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan
Cara pencegahannya, lanjut Fakhri, negara harus hadir untuk menghapus kemiskinan di tengah masyarakat. Selama kemiskinan ini masih ada, maka tekanan pekerjaan berakibat kekerasan kepada anak akan terus terjadi.
“Disitulah peranan negara, untuk menciptakan kesejahteraan kepada warganya. Kalau tidak, maka kekerasan kepada anak akan terus terjadi,” pungkasnya.
Baca Juga:Â Â 2017, Riau Tempati Urutan 2 Tertinggi Nasional Kekerasan Terhadap Anak
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak mencatat kasus kekerasan terhadap anak di Riau sangat tinggi. Riau menempati posisi 2 nasional jumlah kasus kekerasan terhadap anak setelah Jawa Timur. (bpc2)