BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Sekolah SMAN 1 Pekanbaru, Dra Wan Roswita MPd memberikan klarifikasinya terkait adanya pungutan ke siswa sebesar Rp850 ribu, untuk pelaksanaan PKL ke Desa Tanjung Belit, Kecamatan Siak Kecik, Bangkalis pada April 2018 nanti.
Kepada bertuahpos.com, Kamis 8 Maret 2018, Wan Roswita membenarkan bahwa kegiatan itu memang akan dilaksanakan oleh pihak sekolah. Dia mengatakan bahwa kegitan itu salah satu agenda sekolah untuk kelas XI.
“Ini tahun ke 6/7 program ini dilaksanakan. Sebelumnya, kami dari pihak sekolah sudah mengundang wali murid pada semester satu lalu kisaran bulan Agustus 2017 dan disepakati oleh wali murid dalam diskusi saat itu,” ujarnya.
Di dalam biaya yang dibebankan kepada siswa itu juga menyantumkan adanya biaya konsumsi saat melakukan kunjungan ke perusahaan dengan total sebesar Rp1,1 juta. Wan Roswita membantah hal itu.
“Tidak ada pembiayaan yg dikeluarkan ketika berkunjung ke perusahaan. Jika ada orang tua yang ingin jelas, kami mohon konfirmasi ke sekolah,” sambungnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pihak SMAN 1 Pekanbaru membebankan dana Praktik Kerja Lapangan (PKL) ke siswa sebesar Rp850 ribu per siawa.
Pihak sekolah rencananya akan memberangkatkan sekitar 377 siswa ke Desa Tanjung Belit, Kecamatan Siak Kecik, Bengkalis. Rencana PKL ini akam berlangsung sepama tiga hari-tanggal 9 sampai 12 April 2018 nanti.
Masalah ini ternyata menjadi keluhan oleh seorang wali murid. Sebab dana sebesar Rp850 ribu itu terasa memberatkan. Selain itu kegiatan PKL yang diselenggarakan oleh pihak SMAN 1 Pekanbaru terkesan dipaksakan.
Baca: Fantastik, Biaya PKL Siswa SMAN 1 Pekanbaru Rp315 Juta Lebih
“Biasanya kalau SMA kan tak ada PKL. Setahu saya PKL hanya untuk SMK,” katanya saat mengadukan masalah itu ke bertuahpos.com, Kamis 8 Maret 2018.
Data yang berhasil dihimpun bertuahpos.com, total biaya keseluruhan dari kegiatan ini menghabiskan anggaran sebesar Rp315 juta. Jika dibagi dengan jumlah siswa yang berangkat idealnya Rp835 ribu lebih perorangnya, namun pihak sekolah membuatkan sebesar Rp850 ribu untuk setiap siswa.
Selain itu, salah satu agenda yang akan diikuti oleh para siswa yakni kunjungan ke PT. Indah Kiat namun biaya minum dari kegiatan itu juga dibebankan ke siswa sebesar Rp45 ribu per siswa dengan total keseluruhan Rp1,1 juta.
“Ini juga salah satu yang mengganjal menurut saya. Setahu sata kalau kunjungan ke perusahaan biaya konsumsinya bukan siswa yang tanggung. Apalagi sekelas PT. Indah Kiat. Makanya aneh jadinya.” katanya.
Bertuahpos.com juga menerima aduan tiga wali murid yang mengeluhkan hal serupa. Mereka keberatan dan sedikit terbeban dengan adanya kegiatan PKL itu. Hal lain yang menjadi keluhan yakni pada biaya konsumsi total 377 siswa sebesar Rp94,2 juta lebih. Konsumsi panitia guru sebesar Rp8 juta, konsumsi supir bus dan kenek Rp6 juta, snack di jalan Rp4,3 juta untuk total selama tiga hari itu.
“Kalau dari pengalaman anak saya tahun lalu, waktu mereka ke Sumbar, sarapan pagi hanya mie rebus dan makan siangnya hanya nasi bungkus Rp8.000. Kalau seperti ini kan tidak sesuai dengan biaya yang dibebankan ke siswa,” sambungnya.
Seorang guru di SMAN 1 mengatakan kalau kegiatan PKL seperti ini berlangsung hampir setiap tahun. “Kalau kegiatan seperti ini memang setiap tahun diadakan,” katanya. (bpc3)