BERTUAHPOS.COM — Hingga saat ini, wajahnya begitu familiar pada setiap sampul atau poster-poster termasuk video dan film “panas” atau film dewasa. Dia adalah Mia Khalifa. Wajahnya yang blasteran itu pastinya tak asing bagi pengikut film-film biru, barat. Termasuklah di Indonesia.
Mia membuat sebuah pengakuan tentang pekerjaannya di dunia industri film dewasa itu. Dalam sebuah wawancara khusus yang dilakukan oleh BBC News, yang diupload kembali di akun YouTube BBC News Indonesia, Mia Khalifa mengatakan bahwa dirinya merasa dimanipulasi.
Dia membuka suara soal karir kontoversial yang digelutinya itu. “Semasa kecil saya bermasalah dengan (kelebihan) berat badan dan saya merasa tidak menarik di mata laki-laki.”
“Lalu saat mulai kuliah, berat badan saya mulai turun. Saat saya lulus kuliah perubahan besar terjadi. Akhirnya saya mulai percaya diri dengan tubuh saya karena berat badan yang turun drastis. Dari situ saya menjadi pusat perhatian banyak laki-laki. Setelah tahu rasanya diakui dan mendapat banyak pujian, saya tak ingin momentum itu berakhir begitu saja,” ujarnya.
Beberapa film dewasa yang dia bintangi memang membuat nama dan karirnya tenar dengan sangat cepat. Namun menurut Mia Khalifa, dirinya dimanipulasi. “(Mereka) manipulasi saya untuk melakukan apa yang mereka perintahkan,” sebutnya. Walaupun begitu, dia tak ingin menyebut dirinya sebagai korban. “Saya merasa tidak sebagai korban,” sambungnya.
“Karena memang itu keputusan yang saya buat, meskipun itu keputusan yang buruk. Saat itu saya masih berusia 21 tahun. Benar, kerja ada 4 produser laki-laki di ruangan dan Anda membicarakan itu, mereka bisa tertawa. Keadaan ini membuat saya putus asa dan tidak ingin berbicara apa-apa lagi,” ungkapnya.
Mia Khalifa mengatakan, pada saat memutuskan untuk keluar dari industri film dewasa itu, awalnya dia tidak menyangka dengan “bencana” yang akan dihadapi. “Tapi dampaknya terasa keesokan harinya. Dan video-video itu menghancurkan hidup saya.”
“Awalnya saya berfikir tidak mengapa saya menjadi artis ‘film biru’ itu, karena kenayinan saya tak ada yang menyadarinya. Ada jutaan perempuan yang merekam (aksi panas mereka di ranjang) dan tak ada yang mengenal mereka. Jadi saya pikir, bisa sebagai rahasia kecil yang saya miliki.”
“Tapi kenyataannya justru tidak sesuai dengan apa yang saya perkirakan kala itu,” ungkapnya. Mia kini sengaja membuka suara dengan membuat pengakuan itu untuk membantu para wanita lain yang bernasib serupa.
Dia membaca ada banyak gadis-gadis yang menjadi korban perdagangan manusia, atau hidup pada gadis yang hancur akibat dimanfaatkan oleh orang lain. “Melalui kontrak kerja yang bahkan tak tahu apa isinya. Itu yang membuat saya harus buka suara, termasuk dalam wawancara ini. Karena di luar sana banyak yang mengalami hal serupa.”
“Bukan hanya bagi mereka yang terlibat dalam industri ‘film panas’. Tapi juga bagi (wanita) yang melakukan sesuatu yang tidak mereka inginkan,” ungkap Mia Khalifa.
Mia terjun dalam industri film dewasa pada usia 21 tahun. Dia hanya membintangi film-film itu selama 3 bulan. Namun dampaknya terasa hingga sekarang. “Orang-orang menatap saya seolah pakaian saya tembus pandang. Dan itu membuat saya sangat malu,” ungkapnya. “Rasanya seperti saya kehilangan privasi.”
Mia Khalifa mengaku keputusannya menjadi bintang film yang mengumbar aurat itu telah menghambat masa depannya termasuk urusan asmara. “Sebenernya sangat sulit untuk memulai hubungan yang serius. Bukan karena saya tidak bisa menemukan pria, tapi banyak dari mereka yang berfikiran negatif.”
Saat ini, Mia betunangan dengan Robert Sandberg, chef dan selebgram ternama. “Ya, saya sangat beruntung bertemu lelaki yang tidak tahu siapa saya sebelumnya. Itu sangat fantastis,” katanya. (bpc3)