BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Di Gunung Everest terdapat banyak kotoran manusia. Tahun 2018 lalu, sekitar 14 ton kotoran manusia dibawa turun dari puncak gunung tertinggi di dunia itu. Oleh sebab itu, tahun 2019, pemerintah China memangkas jumlah pendaki yang ingin menaklukkan puncak Everest. Hal ini dilakukan sebab pemerintah ingin fokus untuk membersihkan gunung itu dari sampah-sampah sisa pendaki sebelumnya.
Dilansir dari CNNIndoensia.com yang mengutip indepandent, pemerintah China hanya membuka sekitar sepertiga dari jumlah pendaki sebelumnya. Artinya hanya jumlah tersebut yang diperbolehkan mendaki puncak Everest. Pada tahun 2017, jumlah pendaki mencapai 648 orang. Tahun ini dibatasi hanya 300 orang saja.
Dengan dilakukannya pemangkasan jumlah pendaki, pemerintah China bisa fokus melakukan upaya pembersihan gunung tertinggi di dunia itu. Ada banyak sampah, yang saat ini terdeteksi di gunung everest. Diantaranya kantong plastik, tabung oksigen, peralatan masak, tenda dan mayat manusia.
Pada 2018, ada 8 orang meniggal akibat keganasan cuaca Everest, mereka tidak menyisakan apa-apa selain tubuh yang kaku karena membeku. Pemerintah saat ini sudah mulai mungut dan mendaur ulang sampah-sampah tersebut khususnya di bagian Nepal. Cara yang dilakukannya adalah dengan mengirim pendaki yang dibekali kantong sampah untuk memunguti sisa-sisa peradaban manusia di sana.
Selain masalah sampah itu, persoalan lain yang dihadapi Everest adalah limbah yang dihasilkan dari tubuh pendaki. Sangat banyak kotoran manusia di sana. Tahun lalu, para porter di Everest menurunkan sekitar 14 ton limbah manusia ke sebuah kawasan bernama Gorak Shep yang berwujud danau beku. (bpc3)