BERTUAHPOS.COM — Presiden Joko Widodo telah mewanti-wanti dan meminta kepada rezim paten dan hak kekayaan intelektual berkaitan obat dan vaksin agar bisa diterapkan sefleksibel mungkin. “Ini demi kemanusiaan,” kata Jokowi.
Isu ini mencuat saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) secara virtual. Mereka mengupas soal-soal penanganan pandemi COVID-19.
Untuk meyakinkan itu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mennyatakan komitmen WHO untuk memastikan agar obat dan vaksin coronavirus didistribusikan merata.
“Ukuran keberhasilan bukan seberapa cepat obat dikembangkan tapi pada pembagian yang adil,” katanya. “Tidak seorang pun dari kita dapat menerima dunia di mana sebagian orang dilindungi sementara yang lain tidak. Semua orang harus dilindungi,” kata Ghebreyesus.
Dia menggarisbawahi komitmen WHO untuk bekerja dengan semua negara dan mitra guna mempercepat pengembangan serta produksi obat-obatan. Ia pun akan memastikan bahwa mereka dibagi secara merata.
“Ini kesempatan dunia untuk bersama-sama melawan ancaman bersama. Tapi juga untuk menempa masa depan yang sama, masa depan di mana semua orang menikmati hak atas standar kesehatan tertinggi yang dapat dicapai dan produk yang menghasilkan hak itu,” kata Ghebreyesus. (bpc3)