BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Mauida Rahmi yang akrab dikenal Amiitaci adalah salah seorang barista wanita di kota Pekanbaru. Ami sudah mencicipi kopi sejak usia 6 tahun hingga dilarang kedua orang tuanya untuk minum kopi. Dia tetep mencuri-curi kesempatan untuk mencicipi kopi.
“Kebetulan ayah ku itu pengkopi berat,” katanya kepada bertuahpos.com. “Jadi aku suka curi-curi minuman kopinya.”
Rasa penasaran Ami kepada kopi semakin tak terbendung. Belajar secara otodidak mengenai kopi saat berkuliah di Pekanbaru. Ami mulai mencicil satu persatu untuk membeli peralatan pembuatan kopi. Ekspreso mesin kecil adalah alat pertama yang dimilikinya.
“Aku sampai bela-belain makan mie instan tiap hari demi nabung buat beli alat kopi,” ujarnya.
Dia selalu belajar karena percaya bahwa Orang yang punya bakat akan kalah dengan orang yang memiliki tekad,”katanya, belajar sendiri, penasaran sendiri dan jawab sendiri itu lah cara awalnya menjadi barista.
Tahun 2014 Ami sudah mulai ngopi bareng (Gobar) bersama teman-temannya di salah satu coffe shop di Pekanbaru. Alasannya menjadi barista hanya karena dia punyapikiran kalau ternyata kopi itu serius. Sampai saat ini dia selalu mendalami ilmunya menjadi seorang barista. Barista Didi dan Sabrina adalah orang-orang yang berjasa dalam karirnya sebagai barista.
Dia menjelaskan kopi dari setiap barista akan memiliki rasa yang berbeda, karena salah satu rasa dari kopi keluar dari perasaan sang barista. Walaupun gramnya, temperaturnya, airnya dan waktu pembuatannya berbeda. Makanya rasa kopi dari kedua barista tetap akan berbeda, karena beda tangan beda rasa.
Saat ini, dirinya dan kopi sudah menjadi hal yang tak terpisahkan, karena dia sudah bisa merasakan keinginan seseorang dalam menikmati kopi tanpa harus mengucapkan keinginannya. Dirinya mengaku sangat mengagumi Mira seorang Q grader. Sehingga dirinya ingin bukan hanya menjadi barista tapi juga bisa menjadi pemilah biji kopi,rosting,hingga menyajikannya menjadi kopi.
Intinya menjadi seorang barista harus rajin ngulik, rajin sharing, rajin praktek dan jangan pernah ngerasa puas agar barista bisa memunculkan aneka rasa dari satu biji kopi. Sampai saat ini dia masih memiliki rasa penasaran. “Aku masih penasaran sama biji kopi yang rostingan cinamond, karena aku belum nemuin rasa asam dan pahitnya dari biji ini, ” ungkapnya
Ami juga memberikan tips untuk para ibu agar dapat membuat kopi tubruk yang nikmat, yaitu dengan langsung memasak air dan kopi secara bersamaan dan kemudian ampas kopi disaring. Lalu tambahkan gula sesuai selera.
Menurut barista yang lebih menyukai manual browing, kopi itu tidak ada batasan, mau bikin gimana pun caranya tidak masalah yang penting bikin kopi dengan baik dan benar sesuai prosedur. “Kamu tentukan kopi kamu dan aku akan bikin kopi enak buat kamu,” uangkap Amin.
Penulis: Vina