BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat sepanjang Februari 2018 Riau alami deflasi sebesar 0,27 persen.
Kepala BPS Riau Aden Gultom menjelaskan, penyebab deflasi didominasi oleh kelompok bahan makanan. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tembilahan yakni 0,37 persen.
“Sedangkan Kota Pekanbaru mengalami deflasi sebesar 0,27 persen dan dumai 0,24 persen. Dengan demikian Inflasi Tahun Kalender sebesar 0,29 persen, dan Inflasi Year on Year (Februari 2018 terhadap Februari 2017) sebesar 3,33 persen,” katanya, Kamis, 1 Maret 2018.
Aden menjelaskan, deflasi Riau bulan Februari terjadi karena adanya penurunan harga yang cukup signifikan pada kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar 1,89 persen, sedangkan enam kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi.
Lainnya dia mengatakan, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok sandang sebesar 0,76 persen, diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,43 persen, kelompok kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,26 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,20 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,16 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,11 persen.
“Sedangkan komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Riau adalah daging ayam ras, cabai merah, bawang merah, kentang, telur ayam ras, kangkung, bayam, udang basah dan lain-lain,” tambahnya.
Sementara itu komoditas yang memberi andil inflasi antara lain beras, serai, teri, bensin, upah pembantu rumahtangga, bawang putih dan lain-lain.
Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 20 kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Medan sebesar 0,96 persen, diikuti oleh Jambi dan Pangkal Pinang masing-masing sebesar 0,83 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Lubuklinggau sebesar 0,02 persen.
Di Indonesia, dari 82 kota yang menghitung IHK, 27 kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Medan sebesar 0,96 persen, diikuti Manokwari sebesar 0,95 persen dan Gorontalo sebesar 0,84 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Lubuklinggau sebesar 0,02 persen persen.
“Inflasi terjadi di 55 kota, dengan inflasi tertinggi di Kota Jayapura sebesar 1,05 persen, diikuti Merauke sebesar 0,90 persen dan Kota Ambon sebesar 0,67 persen,” tambahnya. (bpc3)