BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau menyerahkan tananaman hidroponik kepada Wali Kota Firdaus MT di kediamannya Jalan Ahmad Yani.
“Ini bentuk komitmen BI Provinsi Riau dalam mendorong pengembangan sektor pertanian dengan menggunakan teknologi,” ujar Mahdi Muhammad, kepala Bank Indonesia Perwakilan Riau, Senin (02/02/2015).
Pada tahun 2014 lalu, BI telah memberikan pelatihan kepada 60 petani dari 58 kelurahan di Pekanbaru untuk mengembangkan sistem pertanian hidroponik.
Selain itu BI juga telah lakukan penandatanganan nota kesapahaman (MoU) dengan Pemerintah Kota Pekanbaru untuk mengembangkan pertanian hidroponik.
“Jadi kita harapkan dengan berkembangnya teknologi hidroponik ini dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk mengembangkan usahanya,†ujar Mahdi.
Dia mengatakan, pasar harus diciptakan, dan ini hanya sebagai media pemberdayaan, jika teknologi ini dapat diapalikasikan dengan mudah dapat dikembangkan untuk komoditas lainnya seperti cabe.
Serta telah ini berkembang sehingga nantinya bermuara kepada dimensi inflasi, pengembangkan kreatifitas masyarakat, termasuk pengembangan pangan.
Sementara Waki Kota Pekanbaru Firdaus MT menuturkan, dengan adanya tanaman hidroponik dapat mendorong Pekanbaru menjadi masyarakat madani dan smart city.
“Untuk mewujudkan itu memang kita harus pintar melihat potensi dan peluang. Harus bisa menggunakan teknologi untuk meningkatkan perekonomian kita, dan hidroponik ini salah satunya,” ujar Firdaus.
Dengan potensi yang ada kedepanyanya, akan dilibatkan SKPD terkait seperti pendidikan, pertanian untuk mengembangkan pertanian hidroponik di Pekanbaru.
“Maka kita berharap kedepanya masyarakat yang telah dilatih sebelumnya dapat menjadi trainer bagi masyarakat lainya untuk bergabubung serta dapat melahirkan komoditas yang baik yang sangat dibutuhkan oleh pasar kita,” terangnya. Sehingga dengan demikian terciptlah lapangan pekerjaan bagi masyarakat dari ruang yang sangat efesien serta berteknologi.
Ia menjelaskan, dalam program pemberdayaan yang diberikan oleh pemko kepada masyarakat merupakan bagian pemberdayaan masyarakkat berdasarkan rukun warga (RW) dengan bantuan dana kurang lebih Rp 50 juta. Diharapakan bisa diarahakan kepada kegiatan pertanian hidroponik. “Intinya bagaimana kita dapat melatih masyarakat menjadi pengusaha di bidang pertanian bukan berarti jadi petani,” sebutnya. (yogi)