BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Persepsi yang muncul di tengah masyarakat tentang rectroverso atau gambar saling isi pada pecahan rupiah membuat masyarakat geger.
Kepala Bank Indoensia (BI) Kantor Perwakilan Riau Ismet Inono menjelaskan bahwa rectroverso itu merupakan salah satu tanda pengaman dalam rupiah dari belasan pengaman lainnya.
“Gambar itu yang disangkakan palu arit adalah logo Bank Indonesia yang saling isi. Jika dilihat sepintas secara kasat mata memang berbentuk sepotong-sepotong. Namun jika diterawang terlihat jelas bahwa gambar itu adalah logo Bank Indonesia,” katanya.
Begitulah cara kerja rectoverso. Bentuk pengaman uang itu supaya tidak mudah dipalsukan. Gambar itu terdiri dari beberapa bagian yang akan terlihat jelas menyatu jika diterawang ke cahaya.
Baca: Ini Respon BI Riau Terhadap Palu Arit Pada Mata Uang Rupiah
Disetiap jenis pecahan mata uang rupiah gambar saling ini ini tampil dengan model yang berbeda pula. Misalnya saja pada pecahan uang Rp 20.000 pada cetakan emisi 2016. Gambar rectoverso tampak terputus sehingga membentuk lekukan runcing pada ujung bagiannya.
Tampilan gambar seperti ini yang banyak dipercayai masyarakat sebagai gambar arit. Sedangkan huruf ‘I’ yang juga terlihat terputus menyerupai seperti palu. “Namun cara melihatnya bukan seperti itu,” tambah Ismet.
Muncul pertanyaan mengapa gambar seperti ini yang dipakai BI pada cetakan uang emisi baru. Ismet menyebutkan, bahwa sebelum ada kesepakatan tampilan uang baru itu dicetak, tim sudah dibentuk. Isinya terdiri dari beberapa lembaga yang berperan penting dalam perumusan tampilan uang tersebut. Termasuk aparat kepolisian. “Kalau memang ini bermasalah, tentunya sejak awal sudah dibahas tim dan cetakannya tidak akan terbit,” sambungnya.
Penulis: Melba Ferry Fadly