BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Riau menegaskan kerjasamanya, berupa program magang yang bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa, dan memperluas wawasan tentang ekosistem perdagangan dan pertanian.
Dalam pertemuan yang digelar, Rektor Umri Saidul Amin mengajak Apindo membahas lebih dalam mengenai perkembangan di sektor itu. Apindo diharapkan berkontribusi positif bagi pengembangan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa.
“Kami melihat hal-hal seperti perkembangan teknologi pemasaran dan aspek lainnya dapat memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa,” katanya.
“Kami berharap Apindo dapat berbagi ilmu dan pengalaman untuk membantu mahasiswa memahami formula baru untuk menciptakan ekosistem bisnis dan pertanian yang unggul,” kata Saidul Amin.
Dia berharap, kerjasama ini tidak hanya sebatas program magang saja, namun juga dapat berujung pada berbagai kegiatan kerjasama antara Umri dan Apindo. Ia optimis dan yakin kerjasama ini akan membawa kesuksesan dan kejayaan di masa depan.
“Kami berharap dapat memperoleh banyak ilmu dari Apindo, khususnya dalam melatih jiwa kewirausahaan yang kuat pada anak didik kami.”
“Melalui bimbingan para wirausaha berpengalaman, mahasiswa kami dapat memiliki semangat dan pengetahuan yang cukup sebelum memasuki dunia kerja,” tambah Saidul Amin.
Dengan terjalinnya erat kerjasama antara Umri dan Apindo, diharapkan dapat melahirkan generasi mahasiswa yang tidak hanya memiliki kemampuan akademis, namun juga memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat untuk menghadapi tantangan masa depan.
Umri dan Apindo Punya Semangat yang Sama
Ketua Apindo Riau, Wijatmoko Rah Trisno, mengatakan kerjasama ini tercipta atas semangat dan kekuatan yang sama antara Umri dan Apindo.
“Kami melihat adanya terobosan, dan kami telah mengimplementasikan program bernama Apindo UMKM Merdeka yang bekerja sama dengan kampus. Kami akan melakukan seleksi mahasiswa dari berbagai jurusan dan memberikan mentor yang sesuai untuk mengarahkan kegiatan mereka selama proses magang,” ujar Wijatmoko.
“Kami merekrut Umkm dengan syarat minimal telah berproduksi selama 2 tahun dengan omset mencapai 250 hingga 300 juta rupiah. Selanjutnya, mahasiswa akan berinteraksi langsung dengan Umkm yang telah dipilih, dan kegiatan mereka akan diukur serta dievaluasi oleh mentor masing-masing,” tambahnya.
Menariknya, program magang ini telah dilaksanakan di beberapa provinsi, termasuk Sumatera Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, dan tentu saja Provinsi Riau.
Hal ini menunjukkan komitmen Apindo untuk mendukung pengembangan potensi mahasiswa dan meningkatkan keterampilan serta wawasan mereka.
Wijatmoko berharap bahwa program ini dapat memberikan kontribusi positif, tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga bagi Umkm yang terlibat.
“Kami percaya bahwa melalui kerjasama ini, akan lahir generasi muda yang tidak hanya terampil secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang dapat diaplikasikan di dunia kerja,” pungkasnya.
Kerjasama ini menjadi langkah nyata dalam membangun jembatan antara dunia pendidikan dan industri, menciptakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk memahami secara mendalam dinamika bisnis dan mengembangkan potensi diri mereka.***