BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Financial Technology (Fintech) menjadi sesuatu hal mutlak, harus diikuti perkembangannya dalam rangka untuk mendongkrak pertumbuhan perekonomian daerah.
Ekonom dari Universitas Riau Dahlan Tampubolon memperkirakan, Fintech akan mengambil peran besar dalam pergerakan perekonomian ke depan. Dengan sendirinya, daerah diharuskan untuk memanfaatkan potensi pasar digital ini.
Caranya tidak perlu dengan membuat Start Up baru, tapi cukup dengan memanfaatkan ruang, atau media Start Up yang ada. Selain yang sudah ada, dunia bahkan memperkirakan akan ada Start Up baru yang punya potensi berkembang pesat di Indonesia.
Dia menjelaskan, data September 2017 pengguna Medsos dari ponsel tidak kurang dari 106 juta jiwa dari total pengguna internet 123 juta jiwa. Sedangkan total penjualan start up 2014 hanya 25,1 belanja, dan diperkirakan akan melejit naik sampai 144,1 belanja tahun 2018 nanti.Â
“Enggak perlu buat start up yang baru, daerah cukup memanfaatkan ruang yang ada saja. Kalau harus buat start up baru, itu habiskan waktu dan tenaga. Untuk usia 30 tahun, sudah terlambat,” katanya, dalam Outlook Perekonomian 2018 di SKA Co Ex, Kamis (23/11/2017).Â
Baca:Â Ekonom: Kalau Amerika Bersin Riau yang Demam!
Peluang daerah untuk memanfaatkan Fintech dalam pemgembangan bisnis diyakini akan memberi dampak positif terhadap perbaikan perekonomian.Â
Memang selama ini hadirnya start up dianggap momok menakutkan bagi UMKM. Namun perlu diketahui, bahwa justru dengan itu, menjadi peluang baru bagi UMKM di Riau untuk berkembang.Â
Potensi barang yang bisa dipromosikan untuk bisa masuk ke start up yakni barang tahan lama. Untuk di Riau ada banyak hasil produksi kesenian dan budaya yang khas untuk bisa dipromosikan ke start up.Â
“Saran saya jangan dihindari online. Kalau bisa produk yang diproduksi ditawarkan saja ke sana,” sambung Dahlan Tampubolon. (bpc3)