BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Dani, seorang pedagang masker yang berjualan di pinggir Jalan Yossudarso Rumbai ini, masih eksis hingga kini, meski pandemi tidak lagi merebak.
Ia mengatakan saat ini penggunaan masker bagi sebagian orang sudah menjadi kebiasaan yang wajib digunakan ketika keluar rumah, tak hanya sebagai pelindung dari debu jalanan, namun juga sebagai fashion.
”Sekarang sudah dilonggarkan. Razia masker pun kurang (hampir tidak ada). Aturan di kantor dan sekolah pun jarang nampaknya. Anak-anak cuma satu, satu, yang pakai masker. Itupun kalau ditanya kok masih pakai masker alasannya pertama ‘cantik aku pakai masker’, yang kedua sudah menjadi kebiasaan, yang ketiga ‘paru-paru ku enak loh pakai masker. Gitu alasan orang,” katanya saat berbincang dengan Bertuahpos.com, pada Jumat. 30 September 2022.
Dani memulai jualan masker sejak 2019 lalu. Berbagai suka duka telah ia hadapi. Mulai dari premanisme hingga berbagai macam tabiat pembeli. Meski mengalami penurunan penjualan pascacovid, namun hingga kini omzet yang didapat per hari masih cukup lumayan.
Hal tersebut menjadi bukti bahwa masker masih menjadi kebutuhan bagi sebagian orang walaupun pandemi sudah berlalu.
“Ya premanisme dibilang udah minim, tapi masih ada. Kadang datang minta dengan alasan kebersihan keamanan. Kami kasih paling sesekali tapi nggak banyak. Kalau jualan ini kesabaran kuncinya, pelanggan banyak macamnya perilaku, tutur kata. Ada pelanggan ini maunya harga dia, dia yang atur harga. Ada juga yang lucu, nanti ditanya mau apa, dia cuma liat-liat doang terus pergi,” ucap pria berdomisili di Palas itu.
Dia juga menyadari yang namanya berdagang pasti ada turun naik. “Nggak selalu sukses,” tuturnya. “Naanya cari duit. Pas lagi nggak ada, ya pulang nggak bawa duit. Pas lagi dapatnya bisa lebih dari gaji orang kantoran.”
“Untuk penghasilan memang jauh, masih bersyukurlah masih bertahan. Kalau pelanggan masih banyak. Setiap hari ada aja, kalau ramai penjualan per hari bisa sampai Rp800 ribu,” lanjutnya.
Pria berdarah minang ini membagikan tips agar usaha dagang panjang umur. Berdasarkan pengalamannya, langkah awal untuk memulai usaha mencari gambarannya terlebih dahulu, belajar dari pedagang yang berpengalaman, mencari distributor paling minim modalnya sehingga bisa bersaing dengan harga jual yang lebih murah. Lalu, cara promosi seperti spanduk juga berpengaruh. “Yang terpenting, kesabaran yang paling utama,” sebutnya.
“Berjualan itu jangan monoton, jangan itu itu aja. Kalau jualan dipadukan macam – macam produk, ada masker, aksesoris ,gantungan masker gitu. Tapi semampu kita aja, seperti kemarin ditawari jual durian, kalau rasanya sanggup ya ambil kalau rasanya belum ya gak usah. Apa yang dirasa bisa jadi duit, ambil. Nanti kan dari sini sikit – sikit jadi banyak dia,” tambahnya
Selain berjualan di pinggiran jalan, Dani juga menjajakan dagangannya melalui jejaring internet, seperti shopee, tokopedia, bukalapak, instagram dan FB. Namun untuk proses mendapatkan hasilnya harus mengikuti prosedur terlebih dahulu, tak jarang terjadi return barang.***[ayu]