BERTUAHPOS.COM, SURABAYA-Â Rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi pada akhir tahun ini rupanya mulai diantisipasi konsumen.Ini membuat permintaan pasokan ke Pertamina mulai mengalami peningkatan di sejumlah daerah. Di Surabaya misalnya, mulai terjadi peningkatan permintaan sekitar 18% dalam beberapa hari terakhir.
Hal itu diungkap Direktur Operasi PT Pertamina Patra Niaga, Gema Iriandus Pahalawan di sela acara pemberian bantuan dana pendidikan kepada anak sopir atau awak mobil tangki (AMT), di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) ISG Surabaya, Jalan Perak Barat, Surabaya, Kamis (30/10/14). “Permintaan pasokan BBM di Surabaya sudah meningkat 18%,” katanya.
Dipaparkannya, kondisi seperti itu memang jamak terjadi setiap menjelang kenaikan harga BBM. Namun dia memaklumi hal itu, karena memang kenyataannya di tingkat konsumen terjadi peningkatan permintaan. Salah satunya adalah di daerah Probolinggo, Jawa Timur, dimana peningkatan konsumsi BBM karena dipicu adanya musim giling tebu, sehingga kebutuhan akan solar bersubsidi untuk truk pengangkut tebu juga meningkat.
“Beberapa SPBU di Surabaya dan daerah lain di Jatim juga mulai meminta tambahan pasokan. Ini agar mereka memiliki stok ketika sewaktu-waktu terjadi lonjakan permintaan ketika harga BBM subsidi diumumkan,” ungkapnya.
Guna mengantisipasi hal itu, lanjut Gema, Pertamina melakukan upgrade stok. Dimana jika kapasitas SPBU sebesar 50 ton, jika pada hari-hari biasa hanya dipasok sekitar 30 ton, saat menjelang kenaikan harga BBM, stoknya akan dipenuhi sampai 50 ton. “Ini untuk memperpanjang operasional,” ujarnya.
Sementara itu, Pertamina Patra Niaga sendiri akan mengoptimalkan kendaraan yang ada untuk mendistribusikan BBM ke semua daerah. Selain itu juga memaksimalkan tenaga yakni AMT yang ada, dengan memberikan perhatian yang lebih, termasuk dukungan insentif, layanan kesehatan, dan sebagainya. Penambahan armada tidak akan dilakukan, karena hal itu justru dianggap dapat merugikan perusahaan.
“Kita juga sudah mendapat penugasan untuk siaga oleh Pertamina sebagai induk perusahaan. Kalau sudah demikian, tentunya kita juga mulai menyiapkan armada, AMT, dan sebagainya agar semua lancar dan konsumen terpenuhi,” pungkasnya. (kabarbisnis)