BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Hingga kini terhitung 244 rumah di rumah susun warga (rusunawa) di Rejosari masih kosong.
“Dari 312 kamar yang tersedia, baru terisi 68 kepala keluarga,” terang Asisten II Sekretaris Kota Pekanbaru Bidang Ekonomi dan Pembangunan El Syabrina, kepada bertuahpos.com, Senin 12 Maret 2018.
El Syabrina menerangkan ada beberapa alasan yang sering dilontarkan masyarakat kenapa rusunawa di Rejosari minim peminat. Diantaranya jarak yang jauh dan belum adanya listrik yang masuk.
“Tidak adanya transportasi, listrik, terlalu susah persyaratan, hingga daerah Rejosari yang sudah banyak stigma negatif,” tuturnya.
Persoalan transportasi, El Syabrina menjelaskan telah meminta kepada Dinas Perhubungan untuk menambah koridor Trans Metro Pekanbaru menuju kesana.
“Untuk memudahkan akses, kita minta Dishub buat trayek baru melewati rusunawa itu. Sudah ok tinggal eksekusi,” jelasnya.
Sementara untuk listrik, El Syabrina menerangkan telah lama mengusulkan kepada PLN. Namun hal ini terbentur karena adanya tunda bayar.
“Sebenarnya telah kita usulkan, namun kemarin ada tunda bayar itu belum kita bayar. PLN gak mau dia, bayar dulu pasang. Walaupun surat perintah membayar sudah ada, cuma uangnya belum ada. Diambil kebijakan kontraktor membantu secara bertahap, kita minta tolonglah,” ujarnya.
Terkait stigma negatif selama ini, El Syabrina mengatakan ada kemungkinan untuk segera mengganti nama Rusunawa Rejosori menjadi apartemen rakyat.
“Untuk mengubah stigma negatifnya ada kemungkinan kita ubah namanya menjadi Apartemen Rakyat Bambu Kuning karena kan letaknya sekarang masuk Kelurahan Bambu Kuning,” pungkas El Syabrina.
Seperti yang diketahui, Pemerintah Kota Pekanbaru tengah mempersiapkan dua rusunawa. Yakni Rusunawa Rejosari dan Rusunawa Yos Sudarso. (bpc9)