Memang, perusahaan berhasil atau gagal akan sangat tergantung dari kualitas, inovasi, dan kecerdikan ide bisnis yang diajukan. Lantas bagaimana dengan lokasi? Ternyata lokasi merupakan faktor yang sering diabaikan meski pun fakta bahwa hal itu dapat membuat perbedaan terutama dalam iklim ekonomi yang sulit saat ini. Artinya, lokasi menjadi penting juga.
Â
Tentunya juga, pajak, investasi dan kebijakan bisnis suatu negara juga menjadi pertimbangan bagi pengusaha. Berikut 10 negara yang paling memberikan keuntungan dalam berbisnis terutama bagi investor dalam berbisnis seperti dikutip dari The Richest.
Â
1. Irlandia
Naik enam peringkat dari tahun sebelumnya, Irlandia mencuri posisi teratas dalam peringkat negara terbaik untuk berbisnis. Meski pun resesi besar dialami Irlandia sejak 2008, dan membutuhkan paket bailout sekitar US$ 113 miliar dari pemerintah Eropa lainnya dan International Monetary Fund (IMF, negara ini mampu kembali berdiri di kaki sendiri.
Â
Peringkat Irlandia yang masuk jajaran negara terbaik untuk berbisnis karena mencatatkan beban pajak rendah, perlindungan investor dan kebebasan yang menjanjikan. Selain itu, tenaga kerja terdidik serta 12,5 persen tarif pajak perusahaan sangat menarik bagi bisnis.
Â
Faktor bahasa juga menjadi plus besar bagi perusahaan. Google, Twitter, Facebook, Linkedln memilih Dublin sebagai lokasi ideal untuk kantor pusat mereka di Eropa.
Â
2. Selandia Baru
Selandia Baru masih masuk peringkat tertinggi dalam daftar tempat terbaik untuk melakukan bisnis saat ini. Meski pun perekonomian negara itu terkecil di antara daftar 10 negara yang masuk tempat terbaik untuk memulai bisnis, namun negara ini tercatat salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat sekitar 2,5 persen pada 2013.
Â
Selandia Baru menerima skor terbaik dalam empat dari sebelas kategori yang digunakan untuk mengukur keramahan bisnis suatu negara. Apa yang paling menonjol adalah kebebasan dan perlindungan investor dengan menawarkan kurangnya birokrasi dan korupsi.
Â
Seseorang mendapatkan sedikit pembatasan untuk membangun dan menjalankan bisnis di Selandia Baru. Bahkan proses memulai bisnis dari satu hingga tiga hari.
Â
3. Hong Kong
Meski pun pertumbuhan ekonomi Hong Kong melambat untuk perdagangan dan keuangan pada 2013, produk domestik bruto (PDB) masih tumbuh sebesar 1,4% menjadi US$ 263 miliar.
Â
Menurut Forbes, Hong Kong menduduki peringkat sangat baik untuk perlindungan investor, kebebasan perdagangan, beban pajak, dan birokrasi. Hong Kong memiliki sikap terbuka terhadap perdagangan internasional, dan sedikit bagi investasi asing.
Â
Selain itu, suasana Hong Kong juga mendukung pembentukan bisnis dan inovasi. Pemerintah bakan memberikan subsidi usaha kecil dan menengah.
Â
4. Denmark
Skor Denmark sangat baik untuk bisnis didorong dari beban dan pajak dan risiko korupsi rendah. Selain itu, tenaga kerja Denmark berpendidikan tinggi dan PDB per kapita termasuk tertinggi di dunia, serta ada insentif tambahan untuk investasi di negara ini.
Â
Denmark juga sangat terbuka untuk perdagangan global dan investasi yang membuat ekonominya salah satu di dunia yang paling kompetitif dan fleksibel. Memulai sebuah bisnis hanya membutuhkan empat prosedur di Denmark, dan persyaratan modal minimum pun berkurang.
Â
Hal menarik investor untuk berinvestasi yaitu pasar tenaga kerja efisien berkat peraturan perekrutan dan pemecatan yang relatif fleksibel dan stabilitas moneter mapan.
Â
5. Swedia
Dibutuhkan hanya 3 prosedur dan 16 hari untuk memulai bisnis di Swedia. Meski pun persyaratan perizinan bisa mahal dan memakan waktu, Swedia merupakan salah satu negara paling ramah untuk bisnis di dunia. Peringkat pertama secara keseluruhan terutama teknologi dan inovasi.Tenaga kerja Swedia berpendidikan tinggi dan produk domestik bruto (PDB) per kapita termasuk yang tertinggi di dunia.
Â
6. Finlandia
Finlandia juga menjadi salah satu negara yang tercatat sebagai negara terbaik di dunia untuk kebebasan ekonomi terutama kebebasan untuk bisnis dan korupsi. Negara ini menciptakan lingkungan peraturan yang sehat dan sangat mendorong kegiatan investasi dan kewirausahaan.
Â
Sementara itu bila bisnis ingin beroperasi secara komersial ditangani dengan cepat dan transparan. Korupsi dianggap hampir tidak ada sehingga lokasi yang ideal untuk investasi bisnis. Biaya membangun bisnis sekitar 1 persen dari tingkat pendapatan rata-rata tahunan dan hanya mengambil tiga prosedur. Meski pun biaya non gaji tenaga kerja tinggi, pembayaran pesangon relatif murah.
Â
7. Singapura
Untuk membangun bisnis relatif mudah di Singapura. Hanya butuh tiga hari dan tiga prosedur, dan tidak memerlukan modal minimum. Selain itu, Singapura tidak mentolerir korupsi dan menjamin hukum akan ditegakkan dan dihormati di tengah ekonomi yang dinamis.
Â
Singapura juga sangat terbuka untuk investasi global dan sangat mendorong bisnis dari luar negeri. Hal ini juga menghadirkan fasilitas di sektor keuangan semakin kompetitif dan terus memastikan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkembang.
Â
Di sana juga ada upah minimum tetapi penyesuaian upah disarankan sesuai dengan Dewan Pengupahan Nasional.
Â
8. Norwegia
Naik dari satu tempat dari peringkat tahun sebelumnya, saat ini Norwegia diklasifikasikan sebagai negara terbaik ke-8 untuk bisnis. Fleksibilitas dan keterbukaan menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing ekonomi ini.
Â
Norwegia merupakan pemimpin untuk kebebasan perdagangan, hak milik, dan kebebasan dari korupsi. Kestabilan dan peraturan yang handal sangat mendorong aktivitas kewirausahaan dan inovasi di negara ini. Untuk menyiapkan bisnis di Norwegia memerlukan persyaratan modal minimum tapi selama persyaratan ini terpenuhi bisnis dapat didirikan hanya dalam lima prosedur.
Â
9. Kanada
Iklim bisnis yang transparan dan stabil, Kanada menjadikannya salah satu negara yang paling menarik di dunia untuk investasi. Ekonomi Kanada telah pulih dari resesi global yang relatif cepat dan keterbukaan terhadap perdagangan global.
Â
Ketika memulai bisnis tidak memerlukan investasi modal minumnm dan hanya membutuhkan satu prosedur dan bahkan kurang dari seminggu. Persyaratan perizinan mudah dipenuhi dan biaya tenaga kerja moderat.
Â
10. Belanda
Memulai sebuah bisnis di Belanda rata-rata memakan waktu hanya empat prosedur, dan empat hari untuk menyelesaikannya. Stabilitas moneter tetap terjaga di Belanda, pasar sangat terbuka untuk perdagangan global menjadikannya sebagai tempat ideal untuk berinvestasi.
Â
Negara ini memiliki efisensi peraturan yang tinggi untuk membuat aktivitas kewirausahaan mudah dikelola. Faktor utama lain yang membuat bisnis di Belanda menarik adalah biaya non gaji tenaga kerjanya yang rendah terutama dibandingkan dengan negara lain. (Ahm/liputan6)