BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANABARU – Pada tahun 2030, International Diabetes Federation (IDF) memprediksi, terdapat 398 juta penduduk dunia mengalami kondisi prediabetes.Â
Hal itu dilihat dari hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2007 prevalensi prediabetes di Indonesia cukup tinggi, yaitu sekitar 10,2%, sehingga diperkirakan 24 juta penduduk Indonesia adalah penderita prediabetes.Â
Prediabetes sendiri merupakan peringatan awal sebelum menjadi diabetes, dan setelah diketahui keberadaannya, itulah saatnya untuk segera memperbaiki pola hidup sebelum terlambat menjadi diabetes.
Baca:Â Usia Muda Terserang Prediabetes? Begini Cara Menyikapinya
Awas Prediabetes Intai Usia Muda, Ini Penyebabnya
Reskia Dwi Lestari selaku Marketing Communication Manager Laboratorium Klinik Prodia mengatakan, menanggapi hal itu Klinik Prodia telah menyediakan pemeriksaan prediabetes.
“Kini Laboratorium Klinik Prodia menyediakan pemeriksaan laboratorium yang umum dilakukan terkait prediabetes, yaitu Glukosa Puasa dan HbA1c. Kedua pemeriksaan tersebut memiliki manfaat masingâ€masing, dimana pemeriksaan Glukosa darah puasa, merupakan pemeriksaan umum yang dilakukan untuk menilai kadar gula darah puasa,” katanya, Selasa (24/10/2017)
Masih dikatakan Reskia, sedangkan HbA1c merupakan pemeriksaan gula darah yang dapat mencerminkan rataâ€rata kadar gula darah dalam waktu + 2â€3 bulan sebelum melakukan pemeriksaan.
Selain itu, memasuki era Next Generation Medicine, Lab Klinik Prodia bertransformasi dengan meluncurkan visi baru di tahun 2016, yaitu Layanan Kesehatan Terpercaya Menunjang Pengobatan Generasi Baru (Transforming towards Reliable Next Generation Health Care).Â
“Demi mencapai visi ini, Prodia mengembangkan berbagai teknologi dan aplikasi baru, antara lain di bidang diagnostik molekuler, Mass Spectrometry, dan teknologi multiplex di laboratorium klinik, dengan didukung oleh sistem validasi metode yang kuat. Semua ini adalah persembahan Prodia untuk Indonesia,” sebutnya. (Bpc8/rls)