BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Riau punya tanggung jawab untuk memberikan edukasi dan advokasi dalam menjawab masalah ancaman kebangkrutan usaha agen travel di Riau. Sebab lembaga itu yang punya kuasa untuk melakukan advokasi dan mencari solusinya. Gambaran ini diungkapkan oleh Pengamat Komunikasi Sosial Media (Sosmed) Drs Rulli Nasrullah MSi kepada bertuahpos.com, Senin (27/11/2017.Â
Dia melihat, terkait masalah ini bahwa pengaruh digital memang tetap ada. Aspek penjualan offline pasti menerima dampak, misalnya, berkurangnya volume pembelian langsung. Juga, berbisnis secara digital banyak menghemat SDM, biaya gedung kantor, dan sebagainya.Â
“Tetapi, bagi saya ini adalah saatnya biro travel melirik online. Jangan jadikan internet sebagai musuh apalagi ancaman dalam bisnis. Dan itu menjadi tugas ASITA,” katanya.Â
Rulli menyebut, ada banyak strategi yang bisa digunakan terutama dalam konteks integrated marketing communication atau pemasaran terpadu.Â
Baca:Â Bisnis Travel Terancam Bangkrut, ASITA Perlu duduk Kembali dengan Pemprov Riau
“Toh, Medsos itu gratis dan hendakya biro travel memanfaatkan secara maksimal untuk mempromosikan usahanya serta meraih konsumen,” sambungnya.Â
ASITA sebagai sebuah organisasi harus mampu melakukan edukasi dan advokasi dalam hal ini. “Dan sekali lagi secara organisasi saya pikir ASITA akan terus bertahan. Tinggal mau atau tidak perspektifnya yang ditambah dengan aspek digital termasuk kaedah hukum transaksi online di dalamnya,” tambahnya. (bpc3)