BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Dr. Aidil Haris, S.Sos., M.Si merupakan salah satu calon Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri). Putra kelahiran 40 tahun silam ini punya visi untuk memajukan kampus Umri. Namun, visinya tidak muluk-muluk.
“Targetnya, satu periode saja cukup untuk mewujudkan Islamicpreneurship di kampus Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) dengan tetap menghadirkan ruh gerakan Muhammadiyah pada semua aktifitas warga kampus,” tuturnya.
Seperti apa sepak terjangnya agar visi yang diusungnya bisa mengantarkannya menjadi Rektor UMRI, berikut kutipan wawancara dengan redaksi Bertuahpos.com, Rabu, 3 Oktober 2021.
Bagaimana Anda mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) seiring dengan mewujudkan Umri sebagai kampus Islamprenuer jika Anda ditakdirkan menjadi Rektor UMRI?
Ada tiga aspek penting yang menjadi perihal pokok dalam mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) seiring dengan mewujudkan Umri sebagai kampus Islamprenuer yakni, pertama aspek teologis dan filosofis. Kedua, aspek substantif dan ketiga, aspek metodologis.
Bisa Anda jelaskan ketiga Aspek tersebut?
Pada aspek teologis dan filosofis, AIK mengandung perpektif teo-antroposentrisme yang memadukan antara “habl min Allah” (hubungan dengan Allah, teosentrisme) dan “habl min al-nas” (hubungan dengan manusia, antroposentrisme).
Pada aspek substantive, pembahasan AIK meliputi tujuan, materi pokok, dan sifat kurikulum AIK. Sedangkan pada aspek metodologis, diatur tentang model pendidikan AIK, peran dosen, peran mahasiswa, arah pembelajaran, pendekatan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
Lalu seperti apa kaitannya dengan upaya memformulasikan Islampreneur?
Konsep islamipreneurship memiliki makna bahwa segala bentuk aktivitas usaha harus sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini menekankan kepada praktik elaboratif antara praktik bisnis dan penerapan nilai ajaran Islam itu sendiri, sehingga aktivitas bisnis atau berwirausaha tidak saja menjadi kegiatan saling berburu laba yang sebesar-besarnya, tetapi juga mampu menerapkan etika bisnis sebagaimana diatur dalam Alquran dan Sunnah Rasulullah.
Menurut Anda, karakteristik Islamprenuership itu seperti apa?
Pertama, adanya kepercayaan diri. Percaya diri, minim ketergantungan, optimisme rezeki di tangan Allah menjadi landasan awal bagi seorang wirausaha muslim.
Kedua, Orientasi pada tugas dan hasil. Bentuknya adalah haus akan prestasi, berorientasi profit dan benefit, tekun dan tabah, tekad kuat, giat kerja keras, energik dan penuh inisiatif. Ketiga, Berani mengambil resiko, suka pada tantangan, setelah kesulitan ada kemudahan.
Keempat, Bertingkah laku pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik. Kelima, Inovatif, kreatif, luwes, punya banyak sumber, serba bisa, banyak tahu. Dan keenam, Mempunyai pandangan ke depan, visioner.
Konsepsi-konsepsi yang Anda bangun sangat luar biasa. Mesipun demikian, bagaimana Anda menghadirkan ruh gerakan Muhammadiyah menuju Islampreneurship di kampus UMRI ?
Pada aspek teologi dan falsafah yang memformulasikan teo-antroposentrisme, strategi pengembangan dan penerapan diarahkan pada peneguhan komitmen bermuhammadiyah yang tercermin pada keaktifan dosen, karyawan dan termasuk mahasiswa di Persyarikatan atau organisasi otonom.
Selain itu perlu juga dilakukan refreshing AIK dalam bentuk program tadabbur alam yang melibatkan seluruh warga kampus. Kemudian, pelaksanaan baitul arqam dalam rangka penguatan dan peneguhan nilai-nilai al Islam Kemuhammadiyahan.
Terakhir adalah pengajian rutin, baik itu pengajian mingguan, pengajian Ramadhan, dan pengajian tematik. Pada aspek Substantif, strategi pengembangan dan penerapan AIK diarahkan pada Pembudayaan Tadarus Alquran, Pelatihan Fiqh Praktis dan Pendampingan Pengamalan Hidup Islami.
Selain itu juga pelatihan Keterampilan Dakwah dan Pemantauan keterlibatan dalam kegiatan Muhammadiyah. Pada aspek Metodologis, strategi pengembangan dan penerapan AIK diarahkan pada Pelatihan Keterampilan Pembelajaran AIK, Pelatihan Integrasi-Interkoneksi Ilmu dan Workshop Materi AIK.
Dari ketiga aspek tersebut, program apa yang akan terformulasikan?
Dari ketiga aspek tersebut akan terformulasikan secara otomatis UMRI menjadi pusat gerakan dakwah Muhammadiyah di Riau. Dalam jangka panjang, juga akan terformulasikan model pembelajaran Integrasi-Interkoneksi Ilmu
Bagaimana jika Anda belum terpilih, apakah Anda akan tetap berkontribusi dengan pemikiran-pemikiran bernas Anda dalam rangka menjadikan UMRI sebagai kampus Islamic Enterprenuer University?
Yang terpenting saat ini kita berusaha untuk memberikan yang terbaik buat UMRI dan Persyarikatan Muhammadiyah. Jika Allah belum menakdirkan saya menahkodai UMRI, Insya Allah saya siap untuk bersinergi dengan pimpinan yang terpilih. (bpc2)