BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Koordinator Kepala Pertahanan Riau, Eka Bagus mengatakan bahwa masalah teror bom dan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Riau harus tidak bisa diselesaikan dengan sebatas wacana, tanpa ada kepedulian dari masyarakat Riau sendiri. Berkali-kali Eko memegang kepalanya dan berkata, “Soal teror bom dan Gafatar itu harus diselesaikan dengan kepala dingin,” katanya, Senin (18/01/2015).
Dia menambahkan tindakan selanjutnya yang harus dilakukan yakni mengarah pada keamanan dan ketentraman masyarakat. Hal itu dia simpulkan mengingat masing-masing organisasi masyarakat dan ulama yang hadir dalam pertemuan itu, menuding dengan nada tinggi, bahwa upaya penyelesaian dari aparat kepolisian dan pemerintah masih belum membuahkan hasil. Sekali lagi dia mengatakan, “Harus dibicarakan dengan kepala dingin,” ujarnya.
Dia mengakui bahwa, sejauh ini pengawasan TNI dan Prolri di Riau tidak bisa mengawasi secara keseluruhan. Bahwa keterlibatan masyarakat sangat dianggap penting untuk terlibat dalam masalah ini. “Kalau masyarakatnya tidak kuat, polisi dan TNI mana kuat,” sambungnya. “Aliran itu tidak tidak ada yang salah. Oknumnya yang salah.”
Sementara ini, upaya konkrit yang sudah dilakukan pemerintah adalah menerapkan program bela negara. Namun program itu mendapat kritikan keras dari berbagai kalangan. Itu salah satu bentuk untuk menujudkan rasa cinta tanah air yang selama ini dianggap pudar.
“Kegiatan yang menyadarkan lewat dakwah juga penting. Itu salah satu cara. Saya ingatkan juga aparat keamanan harus lebih peka terhadap teror bom dan Gafatar,” kata Eka.
Yang menjadi persoalan untuk saat ini, dia menyabutkan bahwa Riau masih belum matang secara ekonomi dan keuatan kemananannya. Pergerakan untuk mengantisipasi teror bom dan organisasi radikal itu harus dimulai dari daerah. Sekali lagi dia berucap, “Kita harus selesaikan dengan kepala dingin mencari solusi yang baik. Saling menginformasi saja kita. “Kita harus waspada dan jangan terkecoh,” sambungnya.
Koordinasi yang dilakukan oleh pihak Kesbangpol itu mendatangkan berbagai elemen organisasi keaganaan dan oerginasasi masyarakat di Riau. Selain itu, dari pihak aparat TNI dan Polri, serta Kejati Riau juga ikut dihadirkan dalam pertemuan tersebut. (Melba)