BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tempat hiburan malam Joker Poker Pub dan KTV yang ada di Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Bina Widya akhir-akhir ini mencuri perhatian masyarakat Pekanbaru.
Terlebih lagi tempat hiburan malam ini letaknya tidak jauh dari lembaga pendidikan seperti Pesantren Babusalam, Pesantren Tahfiz Hayatuddiyar dan juga Masjid Darussalam, Masjid Nurul Falah dan Masjid Zaid bin Tsabit.
Gelombang unjuk rasa juga terus dilakukan oleh warga tempatan, tokoh agama dan juga tokoh masyarakat Riau. Mereka melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak hadirnya Joker Poker di Mal Pelayanan Publik (MPP) dan di tempat hiburan malam tersebut.
Bahkan pada hari Selasa 13 Desember 2022, sejumlah warga, tokoh agama dan tokoh masyarakat Riau mendatangi DPRD Kota Pekanbaru guna mendesak anggota DPRD Pekanbaru menggunakan kewenangannya selaku pengawas jalannya pemerintahan.
Dewan Pimpinan Harian (DPH) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Ustadz Zulhusni Domo menuturkan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk berlapang dada dengan tidak menambah masalah.
“Musibah silih berganti menimpa negeri ini, besok musibah bisa lebih besar lagi kalau maksiat dibiarkan,” tutur Zulhusni Domo, Rabu 14 Desember 2022.
Lanjut pria yang biasa disapa Ustadz Domo ini, kendati Kota Pekanbaru jauh dari gunung dan juga laut. Domo mengingatkan bahwa saat ini musim hujan tengah ada di Provinsi Riau.
“Jangan lupa sekarang musim penghujan, hujan aja 7 hari 7 malam hancur Pekanbaru. Jadi pemimpin kita harus hati-hati,” tegasnya.
Dari itu Domo menghimbau agar Gubernur Riau Syamsuar dan juga Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun untuk mendengar dan berpihak kepada masyarakat, sehingga angka kemaksiatan di Pekanbaru bisa berkurang atau bisa dihapuskan.
“Ini semua tidak terlepas dari gubernur dan walikota, tidak ada yang sulit. Yang sulit itu kalau dinas terkait mau menutup tapi walikota tidak mau menutup,” tutupnya.