BERTUAHPOS.COM (BPC),PEKANBARU – Fenomena prostitusi yang melibatkan anak di bawah umur atau usia sekolah mendapat perhatian serius. Terutama bagi dunia pendidikan yang ada di Pekanbaru.
Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru, Abdul Jamal kepada kru bertuahpos.com. Hanya saja Jamal sampaikan pihak sekolah tidak serta merta bisa jadi `kambing hitam’ atas fenomena ini.
Bagi Jamal waktu anak paling banyak tersita bersama orangtua dan lingkungan ketimbang sekolah. “Sekolah paling berapa jam. Anak lebih banyak berinteraksi dengan orangtua dan lingkungan di luar sekolah. Dunia pendidikan pasti memberikan yang baik-baik,†katanya.
Jamal contohkan para siswa di sekolah yang ada di Pekanbaru diajarkan mengaji, setiap Jumat juga ada tausiah. “Bahkan siswa di sekolah cium tangan guru sebelum masuk atau pulang sekolah. Di rumah bagaimana, apakah hal itu ada diterapkan. Orangtua juga harus ikut mengawasi, jangan menyerahkan semua ke sekolah,†sebutnya.
Jamal tuturkan orangtua juga harus peka dengan lingkungan pergaulan anak. “Seperti sudah malam tetapi anak belum pulang, orangtua harus menelpon. Jangan acuh. Penting orangtua memberikan pengertian dan pemahaman,†jelasnya.
Disamping itu Jamal katakan pihak Disdik Pekanbaru sudah bekerja sama dengan Satpol PP Pekanbaru untuk menertibkan kenakalan remaja. “Seperti razia warnet kan sudah dilakukan. Juga razia tempat hiburan di Pekanbaru yang ada anak sekolahnya. Ini tuntuk mengantisipasi prostitusi pelajar ini,†sebutnya.
Penulis: Riki Ariyanto